Bisnis.com, JAKARTA – Perolehan inflasi Indonesia pada 2019 merupakan catatan terendah dalam 1 dekade terakhir. Kebijakan pengendalian harga yang dilakukan pemerintah memainkan peranan penting terhadap angka tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto saat ditemui di Kantor BPS, Jakarta pada Kamis (2/1/2020).
Berdasarkan data dari BPS, perolehan inflasi yang berada di bawah 3% terakhir terjadi pada 2009. Kala itu, Indonesia mengalami inflasi sebesar 2,78%. Sejak 2015, tingkat inflasi tahunan Indonesia relatif stabil pada kisaran 3%. Adapun pada 2012 hingga 2014 perolehan inflasi tahunan masing-masing sebesar 4,30%, 8,38%, dan 8,36%.
“Sebelumnya lagi pada 1999 Indonesia juga pernah mengalami inflasi di bawah 3%. Selebihnya relatif stabil,” ujarnya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah. Pengendalian harga sejumlah komoditas penting seperti beras membuat angka inflasi Indonesia cukup stabil.
Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah juga lebih efisien dalam mengendalikan inflasi pada 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia mencontohkan kenaikan harga BBM dan tarif penerbangan yang pada 2018 mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
“Faktor-faktor penyebab di 2018 itu tidak jadi penyebab lagi di 2019,” tambahnya.
Secara keseluruhan, BPS mencatat angka inflasi tahun kalender 2019 (ytd) serta inflasi tahunan (yoy) sebesar 2,72%. Secara tahunan, inflasi 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan 2017 dan 2018 yang masing-masing 3,16% dan 3,13%.
Sementara itu angka inflasi Desember 2019 berada di tingkat 0,34% (mtm).