Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembelian Apartemen Mewah Singapura oleh Warga China Meningkat

Urban Redevelopment Authority Singapura menyebutkan bahwa pengembang telah berhasil menjual 1.147 unit pada November dibandingkan dengan 931 unit pada Oktober.
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA — Apartemen mewah di Singapura kini menjadi magnet bagi pembeli dari China dan diandalkan untuk mendorong sektor properti Singapura yang tengah kelebihan pasokan.

Tercatat pada kuartal III/2019 terdapat kenaikan pembelian unit properti senilai S$5 juta atau sekitar Rp51,6 miliar hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Berdasarkan laporan Cushman & Wakefield, jumlah rumah tinggal yang terjual ke pembeli dari China naik 40 persen pada kuartal III/2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, adanya pertambahan pajak yang dirilis Pemerintah Singapura pada Juli 2018 membuat unit apartemen yang dijual jadi terasa lebih mahal untuk pembeli asing, terutama bagi unit dengan harga di atas S$5 juta.

Penjualan unit di kisaran harga S$3 juta—S$5 juta atau rumah menengah di Singapura, yang menjadi salah satu rumah menengah dengan harga termahal di dunia mengalami penurunan 63 persen sejak Juli 2018.

“Hal ini bisa jadi karena ada pilihan lain yang lebih murah yang juga menarik bagi orang China, seperti properti di Malaysia, yang batasan harga untuk pembelian asingnya diturunkan ke 600.000 ringgit atau Thailand yang juga jadi destinasi wisata favorit bagi mereka [orang China],” kata Christine Li, Head of Research Cushman & Wakefield Singapura dan Asia Tenggara, melalui laporan tertulis, dikutip Bisnis, Rabu (18/12/2019).

Peningkatan permintaan untuk apartemen mewah mulai muncul setelah harga properti dan penjualannya terkerek.

Urban Redevelopment Authority (URA) Singapura menyebutkan bahwa pengembang telah berhasil menjual 1.147 unit pada November dibandingkan dengan 931 unit pada Oktober.

Lonjakan tersebut bersumber dari penyusutan peluncuran apartemen karena hanya ada 740 unit apartemen yang masuk ke pasar pada November dibandingkan dengan 892 unit pada Oktober 2019.

Kenaikan penjualan tersebut, apabila berlanjut, diperkirakan bisa menjadi jalan keluar bagi pasar properti Singapura yang tengah kelebihan pasok. Pasalnya, saat ini ada sekitar 32.000 unit apartemen yang baru selesai maupun masih dalam proses pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper