Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi 2020 Penuh Tantangan, RAPP Konsolidasi Internal

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengakui bahwa perlambatan ekonomi global menjadi faktor eksternal yang dihadapi para pelaku bisnis.
Karyawan beraktivitas di pembibitan (nursery) Akasia PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk menghasilkan bibit pohon unggul sebagai bahan baku pulp dan kertas./Istimewa
Karyawan beraktivitas di pembibitan (nursery) Akasia PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk menghasilkan bibit pohon unggul sebagai bahan baku pulp dan kertas./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Riau Andalan Pulp & Paper optimistis masih mampu mencatatkan kinerja stabil sepanjang 2020 dengan berfokus pada konsolidasi proses produksi di tengah prospek ekonomi global yang menantang.

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengakui bahwa perlambatan ekonomi global menjadi faktor eksternal yang dihadapi para pelaku bisnis pada 2019. Dengan kondisi itu, pihaknya memilih untuk melakukan konsolidasi internal.

Pada 2020, katanya, tantangan serupa masih mengadang pelaku industri sehingga konsolidasi tersebut masih akan dilanjutkan agar RAPP tetap mempu bertumbuh stabil.

"Tahun 2020 kami harapkan masih bisa stabil. Kami tetap optimistis, tetapi kami sungguh ambil kesempatan untuk konsolidasi internasil," ujarnya, Kamis (19/12/2019).

Sihol menjelaskan langkah penguatan itu misalnya akan diarahkan untuk mengkaji kembali upaya efisiensi dan penyelarasan produksi dari hulu ke hilir. Proses produksi itu, jelas dia, akan diselaraskan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Dia mencontohkan kategori ke-12 dari agenda pembangunan bersama itu terkait dengan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. RAPP, jelasnya, bakal mendorong proses hulu produksi sesuai dengan kategoris SDGs tersebut dengan mendorong pemanfaatan bahan baku kayu dari sumber yang berkelanjutan.

"Itu untuk konsumsi, sedangkan dari sisi produksi kami membuat target untuk recycle and reuse energy, recycle and reuse water, dan menekan limbah agar semakin berkurang," ujarnya.

Guna memetakan upaya penyelarasan pengembangan proses produksi dengan SDGs, pihaknya menggandeng PricewaterhouseCoopers (PwC) dan United Nations Development Programme (UNDP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper