Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 16 DESEMBER: Pungli di Priok Masih Eksis, Potensi US$1,8 Miliar Terselamatkan

Berita mengenai inefisiensi logistik dan penerapan safeguard, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (16/12/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai inefisiensi logistik dan penerapan safeguard, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (16/12/2019).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

Pungli di Priok Masih Eksis. Ombak laut di Teluk Jakarta bolehlah tenang, tetapi praktik pungutan liar alias pungli di Pelabuhan Tanjung Priok seakan tak pernah hilang, demi mempertebal kantong aparat biar makin girang. Uang kopi yang bertahun-tahun menjadi santapan rutin oknum berseragam rapi, agar urusan logistik makin sedap, senikmat aroma kopi.

Barang Konsumsi Jadi Beban. Besarnya permintaan masyarakat terhadap barang konsumsi pada akhir tahun diprediksi akan meningkatkan impor dan menambah beban neraca perdagangan pada November 2019.

Tertanggung Asuransi Jiwa Menggeliat. Total tertanggung asuransi jiwa pada kuartal III/2019 mencatatkan pertumbuhan 14,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dana Murah Bank Syariah Masih Rendah. Daya saing perbankan syariah masih kalah dari bank konvensional seiring dengan masih rendahnya rasio dana murah. Meskipun demikian, pelaku industri perbankan syariah masih tetap berupaya melakukan terobosan dengan memanfaatkan pelonggaran aturan.

Potensi US$1,8 Miliar Terselamatkan. Tahun ini Indonesia berhasil mencatatkan penyelamatan tertinggi potensi ekspor melalui tindakan pengamanan perdagangan sejak 2014. Namun, tren meningkatnya modifikasi hambatan dagang oleh para negara mitra tetap perlu diwaspadai.

Kala Sejumlah Bank Paceklik Modal. Sepanjang paruh kedua 2019 hingga Oktober, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) industri perbankan Tanah Air berada di atas angin. Namun, beberapa bank justru melaporkan hal sebaliknya.

Asing Makin Percaya Diri. Investor asing di bidang properti makin percaya diri untuk menanamkan modalnya di Indonesia, setelah merasakan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mempermudah investasi, dan pasar yang masih menjanjikan.

Indosat Andalkan Bisnis IoT. Layanan internet of things memimpin pertumbuhan segmen business-to-business PT Indosat Tbk. sepanjang 2019. Chief Business Officer Indosat Ooredoo Intan Abdams Katoppo mengatakan pendapatan Indosat dari bisnis internet of things, yang merupakan bagian dari segmen business to business (B2B) Indosat, tumbuh sebesar 18% secara tahunan pada November 2019.

Rumput Laut RI Masih Kalah Saing. Pemerintah masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan demi mendorong kinerja industri rumput laut. Pasalnya, harga rumput laut Indonesia masih kalah saing di pasar global karena kualitasnya kurang mumpuni.

Babak Baru Merek Korsel di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2019, dua merek Korea Selatan mengirim sinyal keseriusannya untuk menggarap pasar Indonesia. Hyundai telah mengumumkan bakal membangun basis produksi kendaraan untuk Asean di Indonesia, sedangkan Kia kembali memasarkan kendaraan melalui anak usaha Indomobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper