Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membuka pelelangan 13 paket konstruksi dari 9 proyek bendungan hingga pekan kedua Desember 2019.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, nilai pekerjaan konstruksi (harga perkiraan sendiri) dari 13 paket yang dilelang mencapai Rp8,77 triliun. Proyek Bendungan Jragung di Jawa Tengah menjadi proyek dengan nilai terbesar, yaitu Rp2,72 triliun.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya telah menandatangani kontrak untuk pekerjaan konstruksi Bendungan Leuwikeris Paket 4 yang berlokasi di Jawa Barat.
"Leuwikeris Paket 4 sudah tanda tangan kontrak. Gongseng rencananya hari ini [Jumat, 13 Desember]," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (13/12/2019).
Di proyek Bendungan Leuwikeris Paket 4, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. keluar sebagai pemenang dengan nilai penawaran Rp771,01 miliar. Jumlah tersebut di bawah harga perkiraan sendiri (HPS) Rp804,36 miliar.
Berdasarkan data Layanan Pengadaaan Secara Elektronik (LPSE), ada tiga proyek yang melewati jadwal pengumuman pemenang pada 13 Desember 2019. Ketiga proyek itu yakni Bendungan Bendo, Gongseng, dan Tukul.
Baca Juga
Data LPSE yang diakses Senin (16/12/2019) menunjukkan bahwa kontrak untuk ketiga bendungan tersebut belum dibuat.
Menurut data LPSE, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memenangi lelang proyek Bendungan Bendo dengan penawaran Rp317,44 miliar.
Adapun, PT Brantas Abipraya (Persero) disebut sebagai pemenang lelang Bendungan Tukul dengan penawaran Rp268,69 miliar.
Sementara itu, pada proyek Bendungan Gongseng, data LPSE belum menunjukkan pemenang. PT Waskita Karya Tbk. dan PT Hutama Karya (Persero) mendapat penilaian teknis tertinggi pada pelelangan proyek tersebut.
Selain empat bendungan yang disebutkan sebalumnya, ada lima proyek bendungan lain yang juga dilelang. Ketujuh proyek itu yakni Bendungan Tiu Suntuk, Ladongi Paket 2, Jragung, Ameroro, dan Budong-Budong.
Dari lima proyek tersebut, dua proyek bendungan yaitu Bendungan Ameroro dan Budong-Budong saat ini masih dalam tahap prakualifikasi dan tahap pengumuman pemenang dijadwalkan pada Februari 2020.
Secara keseluruhan, volume tampung gabungan dari sembilan proyek yang sudah dilelang mencapai 431,05 juta meter kubik.
Daya tampung tersebut bisa dimanfaatkan untuk sumber irigasi lahan pertanian seluas 49.006 hektare. Luas tersebut setara dengan 3/4 luas Jakarta yang mencapai 661,50 kilometer persegi.