Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan air baku pada pembangunan kawasan industri Takalar akan mudah terpenuhi. Pasalnya, kawasan industri tersebut ternyata berdekatan dengan lokasi beberapa bendungan.
Untuk pembangunan tahap pertama kawasan industri Takalar, kebutuhan air bakunya diperkirakan masih mampu dipenuhi dari Bendungan Bili-Bili.
Bendungan yang hanya berjarak 50 kilometer dari kawasan ini memiliki kapasitas hingga 1.000 liter per detik sehingga dinilai mampu memenuhi kebutuhan air baku dalam pembangunan tahap pertama yang diperkirakan hanya mencapai 263 liter per detik.
Adapun, untuk memenuhi kebutuhan air baku pada pembangunan tahap kedua dan ketiga yang tiap-tiap memerlukan 750 liter per detik dan 2.625 liter per detik, terdapat dua bendungan baru yang ke depannya diprediksi mampu memenuhi kebutuhan tersebut
Dua bendungan tersebut adalah Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa dan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar. Namun, saat ini, kedua bendungan itu masih dalam proses pembangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Plt. Direktur Operasi & Pengembangan Perum Jasa Tirta II Haris Zulkarnain mengatakan bahwa dengan banyaknya sumber air yang bisa dimanfaatkan menandakan bahwa pembangunan dan pengembangan kawasan industri Takalar sudah sejalan dengan rencana besar pembangunan infrastruktur lain yang dicanangkan pemerintah.
"Kalau kita lihat lokasi pengembangan kawasan industri ini sinkron dengan rencana Kementerian PUPR dalam pemetaan pembangunan bendungan-bendungan di sana," ujarnya, Jumat (13/12/2019).
Selain air baku, kawasan industri Takalar membutuhkan sejumlah infrastruktur dasar lain untuk menunjang pabrik-pabrik logam yang ada di sana.
Infrastruktur dasar tersebut di antaranya listrik, air bersih, pengelolaan limbah, jalan, dan telekomunikasi.
"Kami berharap banyak pihak terlibat dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar ini, mulai dari BUMN hingga swasta," ujar Direktur Pengembangan KBN Rahayu Ahmad Junaedi.