Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. memperkirakan bisa meraup pendapatan dari pembayaran sejumlah piutang yang menggunakan skema turn key atau contactor pre-financing hingga akhir Desember 2019.
Selain itu, perseroan melalui anak usahanya juga dijadwalkan mendapat pengembalian dana talangan tanah pada proyek jalan tol.
Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) I Gusti Ngurah Putra mengatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir, perseroan menggarap sejumlah proyek infrastruktur dengan skema turn key mulai dari jalan tol, prasarana perkeretaapian, hingga transmisi listrik tegangan tinggi.
Kontrak untuk beberapa proyek, bahkan bernilai lebih dari Rp10 triliun, antara lain jalan tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung, Lintas Rel Terpadu Palembang, dan jalan tol layang Jakarta–Cikampek.
"Menurut saya, Waskita sangat agresif dan berani, tetapi kami tetap perhitungan. Desember ini ada beberapa [piutang] yang masuk," ujar Putra sela-sela acara sharing dan lunch meeting bersama sejumlah media Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Pada skema turn key, kontraktor akan menalangi biaya konstruksi terlebih dahulu. Kontraktor baru mendapat pembayaran setelah proyek rampung atau pada termin yang disepakati kontraktor dan pemilik proyek.
Baca Juga
Menurut Putra, pembayaran piutang dari klien yang akan masuk antara lain pembayaran kontrak pembangunan jalan tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung sebesar Rp13 triliun. Jalan tol sepanjang 189 kilometer itu baru diresmikan pada November 2019.
Pasih pada proyek jalan tol, WSKT juga akan mendapat pembayaran piutang dari PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, badan usaha pemegang konsesi jalan tol layang Jakarta–Cikampek. Jalan tol layang itu akan diresmikan pada Kamis (12/12/2019).
Berdasarkan laporan keuangan WSKT, hingga kuartal III/2019, piutang PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek ke perseroan mencapai Rp4,92 triliun.
Selain piutang dari proyek, Waskita Karya secara grup juga memiliki piutang atas pengeluaran dana talangan tanah. Dana tersebut dikucurkan oleh perusahaan tol yang bernaung di bawah anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR).
Direktur Utama WTR Herwidiakto mengatakan bahwa saat ini dana talangan tanah yang belum dikembalikan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mencapai sekitar Rp7 triliun. Dalam waktu dekat, dua anak usaha WTR bakal mendapat pengembalian dana talangan sebesar Rp503 miliar.
"Tanggal 13 Desember ini akan cair Rp503 miliar untuk ruas Paspro [Pasuruan—Probolinggo] dan KLBM [Krian—Legundi—Bunder—Manyar]. Ini belum semua ya, totalnya kan Rp1,6 triliun," jelas Herwidiakto kepada Bisnis, Rabu (11/12/2019).