Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Property Watch menggelar Golden Property Awards 2019 bertajuk Breakthrough To Excellence dengan memberi penghargaan kepada 65 pemenang dari 6 kategori.
Golden Property Awards diklaim merupakan penghargaan properti satu-satunya yang melakukan penilaian dengan kriteria terukur berbasis riset dan survei.
Penilaian dilakukan oleh Indonesia Property Watch berdasarkan kriteria IPW Standard Project Rating 1.2 sebagai lembaga konsultan dan riset properti.
Para tokoh dan ahli multidisiplin yang tergabung dalam experts panel memberi pendapat mereka untuk memperkuat hasil penilaian yang dilakukan Indonesia Property Watch.
CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menjelaskan bahwa pergerakan pasar properti dan perumahan mengalami tekanan hampir selama 6 tahun terakhir, sejak kenaikan pasar properti yang luar biasa pada periode 2009—2012.
Tahun lalu, para pelaku pasar harus dihadapkan pada kondisi psikologis yang mengganggu di tengah konstelasi politik yang membuat pasar cenderung untuk melihat dan menunggu. Hal ini membuat pergerakan naik siklus pasar properti relatif menjadi tersendat.
Baca Juga
Memasuki 2019, katanya, isu politik relatif mereda. Pergerakan pasar properti mulai terjadi di segmen yang merupakan permintaan nyata. Analisis IPW menggambarkan penurunan tinggi penjualan justru terjadi di segmen atas di atas Rp1 miliar, sedangkan segmen di bawah itu terus mengalami peningkatan.
Kondisi-kondisi itu, ujar Ali, memaksa para pengembang untuk dapat memainkan strategi yang lebih mumpuni dengan pendekatan pasar yang baik untuk menghindari market mismatch, serta menembus batas-batas pasar dengan inovasi dan kreativitas untuk dapat bertahan dan tidak terhempas dari persaingan pasar.
“Sementara itu, di sisi lain, perkembangan zaman menuntut para pengembang untuk lebih melek teknologi dengan perkembangan era digital yang luar biasa pesat di tengah era revolusi 4.0 saat ini,” papar Ali melalui siaran pers, Kamis (5/12/2019) malam.
Lebih lanjut Ali Tranghanda mengatakan, fundamental ekonomi dengan perkiraan pertumbuhan di kisaran 4,9 – 5,1% tahun 2019, inflasi 3,28% di pertengahan 2019 yang terus terjaga, serta diturunkannya suku bunga 7-Days BI Repo Rate ke 5,0% pada Oktober lalu membuat pasar properti berpotensi untuk kembali bangkit.
Belum lagi investment grade yang diberikan S&P, Moody’s, dan Fitch membuat pasar Indonesia sangat prospektif. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur masih akan terus berlangsung.
“Ketangguhan para pelaku pasar melewati semua tantangan ini diuji dalam sebuah proses penilaian yang independen, objektif, dan terukur dalam Golden Property Awards 2019. Ini merupakan kali ketiga diadakannya Golden Property Awards yang merupakan bentuk penghargaan tertinggi bagi para pelaku bisnis properti,” kata Ali.
Ali mengatakan bahwa diperlukan upaya yang cukup besar hanya untuk menentukan proyek pemenang dengan objektif tanpa transaksional pemenang.
“Semoga hasil yang diperoleh menjadi kebanggaan bagi masing-masing proyek pemenang. Idealisme asesmen yang kami lakukan bukan yang sempurna, melainkan yang terbaik yang dapat kami lakukan saat ini. Dan tetap menjaga objektivitas maupun independensi kami sebagai lembaga riset dan konsultan terpercaya.”
Dari hasil penilaian, GPA 2019 menetapkan 65 penerima penghargaan yang dibagi dalam enam kategori yakni tokoh, proyek, digital marketing, perusahaan, perbankan, dan penghargaan khusus. Dan hanya tujuh proyek yang berhasil menyabet posisi Best of The Best.
“Penghargaan tidak hanya piala, tetapi merupakan bentuk apresiasi dari hasil kerja keras dan dedikasi yang dihargai melalui proses asesmen yang terpercaya. Selamat kepada para pemenang. Golden Property Awards akan kembali 2 tahun lagi untuk selalu memberikan referensi yang objektif dan independen bagi pengembang juga konsumen,” kata Ali.