Bisnis.com, JAKARTA - Nilai ekspor ikan hias diharapkan menyumbang 6-10% dari total nilai ekspor perikanan pada 2020.
Asisten Deputi Sumber Daya Hayati Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Suparman mengaakan pada 2020, pemerintah menargetkan ekspor perikanan senilai US$6,1 miliar.
"Ikan hias diharapkan dapat menyumbang sekitar 6-10% dari total nilai ekspor tersebut," ujarnya dikutip Bisnis dari keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2019).
Suparman menyebut perdagangan ikan hias pada 2018 sekitar US$314 juta. Oleh karena itu pemerintah berharap Indonesia bisa menyumbang kontribusi lebih besar lagi dari potensi yang ada.
Adapun saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyelenggarakan pameran ikan hias terbesar di dunia, "Nusantara Aquatic (Nusatic) 2019" di ICE BSD Tanggerang yang berlangsung mulai Jumat (29/11/2019) hingga Minggu (31/11/2019).
Pada pameran tersebut, Suparman menyatakan Indonesia hanya memamerkan 15 spesies ikan hias.
"Padahal, kita punya 1.235 spesies. Kalau kita bawa tak sampai 10%-nya saja ke sini, kita bukan lagi jadi yang terbesar tapi super-super besar," sebutnya.
Pada 2018, Indonesia mengekspor 257.862.207 ekor ikan hias. Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Inggris menjadi negara tujuan ekspor utama.
Adapun komoditas utama ikan hias air tawar yang diekspor terdiri dari ikan botia, arwana, discus, cupang, dan tiger fish.
Sedangkan untuk ikan hias air laut terdiri dari udang hias, angel fish, bintang laut, dan invertebrata hias.