Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) berupaya menjaga keseimbangan pertumbuhan bisnis nonaeronautika dengan menggandeng mitra usaha pihak ketiga guna mengembangkan aspek komersial di beberapa bandara yang dikelola.
Corporate Secretary Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan mengatakan kerja sama yang dimaksud adalah untuk sewa ruang dengan jaminan tahunan bagi hasil minimum.
Nantinya, mitra usaha dikenakan biaya sewa ruang sesuai luas gerai dan melakukan pembagian pendapatan (revenue sharing) minimum yang dibayarkan sesuai dengan jumlah penumpang di bandara.
"Pendapatan perseroan dapat meningkat melalui kerja sama dengan mitra usaha yang berkualitas dan kompeten, serta dapat meningkatkan citra perusahaan," kata Handy, Minggu (24/11/2019).
Dia menambahkan sejumlah bandara yang sudah menerapkan pola kerja sama sewa ruang dan Minimum Guarantee Revenue Share (MGRS) yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Selain itu, lanjutnya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Adi Soemarmo Solo.
Baca Juga
Menurutnya, kerja sama bidang komersial tersebut bisa diterapkan terhadap seluruh bandara di bawah pengelolaan AP I. Terlebih, pada bandara yang memiliki potensi jumlah penumpang atau sedang dalam program pengembangan.
Salah satu bandara yang sedang dikembangkan adalah Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulon Progo. Saat ini, perseroan sedang membuka kesempatan kepada pelaku usaha berskala nasional dan internasional untuk mengikuti seleksi mitra usaha komersial.
Adapun, seleksi mitra usaha kali ini meliputi kategori usaha pengelolaan reklame (advertising) dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU). Pemilihan YIA sebagai bandara yang layak untuk dikomersilkan mengacu pada potensi tingginya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat.
Hal tersebut merupakan pasar potensial bagi para pelaku usaha untuk berbisnis di YIA. Apalagi, nanti setelah YIA bisa beroperasi secara penuh untuk penerbangan domestik dan internasional.
YIA yang telah beroperasi sejak 6 Mei 2019 hingga akhir Oktober 2019 telah melayani 185.000 penumpang. Di sisi lain, dalam 6 bulan beroperasi YIA telah melayani 2.044 pergerakan pesawat.