Bisnis.com, PEKANBARU - Jalur tol Pekanbaru-Dumai (Pekdum) tepatnya seksi 6, bila dilihat dari atas langit akan tampak seperti garis lurus yang membelah perkebunan kelapa sawit di wilayah Dumai, dan Duri Kabupaten Bengkalis.
Dengan jalur tol lurus sepanjang 25 kilometer, akan menimbulkan risiko kecelakaan bagi para pengendara yang melintas, khususnya bila kurang berhati-hati dan tidak menjaga kecepatan di batas aman.
Manajer teknil tol Pekdum seksi 5 dan 6, Zakirman menjelaskan pihaknya sudah mengantisipasi kondisi itu, dan menyiapkan konstruksi tol berupa kontur naik dan turun.
"Kami sudah antisipasi risiko kecelakaan bagi pengendara di seksi 6 ini, supaya tidak mengantuk dan bisa menjaga kecepatannya, kami desain jalan tol ini sedikit naik dan turun," ujarnya kepada tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019, Minggu (24/11/2019).
Teknisnya yaitu pada tahapan konstruksi khususnya di pemasangan tiang pancang, yang menjadi alas jalan tol, ketinggiannya akan dibuat berbeda antara satu titik dengan titik lain.
Dengan konfigurasi semacam itu, jalan tol seksi 6 tidak menjadi lurus rata dalam jarak yang terlalu panjang, sehingga pengendara menjadi waspada dengan kontur jalan tol tersebut.
Konstruksi semacam ini, sebelumnya juga sudah diterapkan HK di tol Terpeka (Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung) di Lampung dan Palembang.
Bisnis sebelumnya juga sudah mencoba langsung jalan tol Terpeka saat melakukan Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 tahap II pada September lalu.
Dari hasil uji lapangan itu, misalnya dalam jarak 200 meter, kendaraan akan terasa limbung dan bergetar karena ketinggian jalan tol berkurang dan berbeda di sepanjang jalan tol, sehingga kecepatan harus dijaga di batas aman saat melintas.