Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan mengantisipasi lonjakan aktivitas penyeberangan terutama antara Pelabuhan Merak, Banten--Bakauheni, Lampung selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 setelah tersambungnya tol Trans-Sumatra dan Tol Trans-Jawa.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan antisipasi itu menjadi bahasan utama dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang digelar di salah satu hotel Jakarta, Selasa (19/11/2019) malam.
"Saya yakin jalan tol terhubung, demand akan naik, dari Sumatra ke Jawa atau dari Jawa ke Sumatra akan naik. Orang ingin lihat Lampung, Palembang pasti akan ke sana," katanya.
Untuk antisipasi terjadinya lonjakan arus penumpang dan kendaraan di Merak--Bakauheni, dia menyatakan dermaga 4 akan selesai, sehingga akan ada penambahan dermaga 1--7 operasional. Selain itu, jam operasi akan dapat bertambah.
Dari sisi keselamatan, dia meminta hal utama yang perlu diantisipasi. Menurutnya, kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada tahun lalu, seharusnya bisa menjadi pelajaran.
DIa meminta agar para operator angkutan penyeberangan memastikan kelengkapan life jacket, sekoci, dan fasilitas keselamatan lainnya. Meski volume arus lalu lintas pada saat Nataru tidak sebesar angkutan Lebaran, Budi tetap meminta kesiapan harus tetap dioptimalkan.
Baca Juga
"Memang dari jumlah penumpang atau pun masyarakat yang akan memanfaatkan jasa angkutan penyeberangan tidak sebanyak pada saat lebaran, namun demikian harus tetap dipersiapkan dengan baik," katanya.
Secara khusus, Budi meminta agar kapal penyeberangan di lintas Ketapang--Gilimanuk untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. "Kalau bisa di-make up-lah, kapal-kapal itu, entah itu AC-nya, atau tempat duduknya, agar pelayanan menjadi lebih baik," ujarnya.
Dia meminta pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk meningkatkan sistem e-ticketing dan cashless kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan penyeberangan.
Pada saat terjadi lonjakan jumlah penumpang atau kendaraan yang akan menyeberang, dia berharap dibuat jalur khusus dan dermaga khusus bagi sepeda motor.
Selain itu, perlu menambah jumlah gate pembelian tiket; menyiapkan prosedur penanganan keadaan darurat di pelabuhan penyeberangan; serta berkoordinasi dengan Kepolisian terkait keamanan dan juga berkoordinasi dengan pihak pemangku kepentingan lainnya di pelabuhan penyeberangan.
Menurutnya, penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2020 akan dimulai pada 19 Desember 2019 dan berakhir pada 6 Januari 2020.