Bisnis.com, JAKARTA — Setahun sudah berlalu, sejak perhelatan Asian Games 2018 usai. Namun, warna-warni Asian Games masih menyisakan goresan cat di banyak dinding di pinggir jalan Ibu Kota.
Meski warnanya sudah mulai memuudar, orang pasti masih mengenali rupa Bhin Bhin, Atung, dan Kaka, sang maskot yang paling sering menjadi subjek mural.
Kini, wajah Ibu Kota juga tetap indah meskipun bukan melalui mural. Sejumlah infastruktur di dalam kota yang telah terbangun, didesain sedemikian rupa sehingga nyaman dipandang mata.
Penyematan lampu berwarna-warni, desain bentuk fisik bangunan yang unik, hingga penataan lanskap yang mengundang decak kagum. Bahkan, tidak jarang masyarakat menjadikannya sebagai objek foto yang kemudian diunggah di akun media sosial.
Jembatan penyeberangan orang Gelora Bung Karno, Kali Besar Kota Toa, dan Skate Park Dukuh Atas adalah bukti infrastruktur bisa disulap menjadi objek wisata murah meriah karena memiliki nilai estetika selain fungsionalitas.
Pengamat tata kota Nirwono Joga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur tentu juga memperhitungkan estetika. Namun, dia menggarisbawahi bahwa sisi fungsi dan keamanan tetap menjadi prioritas.
Baca Juga
"Setelah fungsi keselamatan dan keamanan terpenuhi, maka kenyamanan dengan penghijauan infrastruktur lebih utama, baru nanti bisa ditambahkan spot-spot untuk seni atau budaya kemudian," ujarya kepada Bisnis, Rabu (30/10/2019).
Pemerintah maupun swasta yang membangun infrastruktur pada umumnya memang lebih memilih untuk memperindah infrastruktur yang dibangun melalui penataan lanskapnya seperti taman dan lampu berwarna-warni.
Pasalnya, infrastruktur tersebut banyak yang berlokasi di tepi jalan sehingga diharapkan upaya mempercantik tidak malah mengganggu konsentrasi para pengguna jalan.
Bukan hanya infrastrutur perkotaan, upaya meningkatkan estetika infrastruktur juga tidak luput dari rencana badan usaha jalan tol (BUJT).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baru-baru ini menyelenggarakan penilaian melakukan penilaian pengelolaan jalan tol berkelanjutan.
Alih-alih untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satu harapan pemerintah adalah BUJT memperindah ruas jalan tol yang dikelolanya, termasuk tempat istirahat dan pelayanan atau rest area.
Selain pemenuhan standar pelayanan minimal, sejumlah BUJT juga terus memperindah ruas tol mereka sebagai program rutin.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Salah satunya. BUMN jalan tol ini diketahui telah membangun taman tematik di sekitar Taman Mini, pembangunan Taman Bendera di pintu keluar jalan tol Bogor.
Penataan lanskap hijau jalan tol nyatanya juga memberi pengalaman berbeda kepada para pengendara di setiap wilayah.
Yuwono mengaku mendapat pengalaman berbeda setiap berkendara di jalan tol hanya melalui penataan lanskap lingkungannya. Ruas tol yang lanskapnya ditata dengan baik akan memberi kenyamanan tersendiri bagi para pengendara.
"Lanskap suasana lingkungan [jalan tol] di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menunjukkan perbedaan. Ini seharusnya bisa terbangun di dalam pengembangan infrastruktur jalan tol. Ini akan memberi pengalaman atau cerita yang berbeda kepada para penggunanya," katanya.
Eksplorasi lanskap jalan tol bisa dilakukan bukan hanya di ruas jalan, melainkan juga di tempat istirahat.
Menurutnya, tempat istirahat di jalan tol area dapat disematkan spot-spot menarik yang instragramable.
Walhasil, media sosial bisa menjadi sarana publikasi yang ampuh dan akhirnya mendatangkan banyak pengunjung kendati di beberapa ruas tol sudah menyajikan keindahan alami yakni pemandangan pegunungan dan sawah nan indah seperti di jalan tol Pandaan—Malang dan Bawen—Salatiga.