Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Karya : MRT Jakarta Akan Sepanjang 200 Kilometer

Saat ini, MRT Jakarta tahap pertama telah beroperasi yang menghubungkan Lebak Bulus Jakarta Selatan sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat.
Menhub Budi Karya Sumadi bersama jajaran pejabat eselon I Kemenhub. BISNIS/Hendra Wibawa
Menhub Budi Karya Sumadi bersama jajaran pejabat eselon I Kemenhub. BISNIS/Hendra Wibawa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memproyeksikan jalur moda raya terpadu di Jakarta akan sepanjang 200 kilometer dari saat ini hanya sepanjang 15,7 kilometer sebagai upaya memopulerkan angkutan massal berbasis rel. 

Saat ini, MRT Jakarta tahap pertama fase 1 telah beroperasi yang menghubungkan Lebak Bulus Jakarta Selatan sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat sepanjang 15,7 kilometer.

"Nanti, MRT akan sepanjang 200 kilometer di Jakarta ada dari lintas selatan-utara dan barat-timur," katanya dalam Press Background bertema Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan Kabinet  Kerja Jokowi-JK Periode 2014-2019 di salah satu rumah makan di Menteng Jakarta Pusat, Sabtu 19/10/2019). 

MRT tahap pertama fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sebanyak tujuh stasiun struktur layang yang membentang ±10 km dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Ke-7 stasiun layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.

Untuk enam stasiun bawah tanah (underground) membentang ±6 km, yang terdiri atas terowongan MRT bawah tanah dan enam stasiun MRT bawah tanah, yang terdiri atas Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran Hotel Indonesia. 

Pada MRT tahap pertama fase 2 akan dibangun di bawah tanah dari Bundaran Hotel Indonesia, Stasiun Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, hingga Kota.

Budi Karya menambahkan pihaknya juga akan membangun kereta ringan atau light rail transit (LRT) di lima kota hingga enam kota di Indonesia. Menurutnya, pembangunan LRT di kota besar lain itu ditetapkan untuk meningkatkan angkutan massal berbasis rel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper