Bisnis.com, JAKARTA--LRT Jabodebek dipastikan bakal lebih canggih dibandingkan dengan LRT Palembang. LRT Jabodebek sudah menggunakan sistem persinyalan moving block. Sistem persinyalan LRT Palembang masih menggunakan fixed block.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan mengatakan sistem tersebut membuat pengoperasian kereta bisa dilakukan tanpa menggunakan peran masinis.
"[LRT Jabodebek] ini bisa lebih canggih dari LRT Palembang. Menggunakan moving block, tanpa masinis," kata Luhut saat memberikan sambutan dalam acara pengangkatan kereta pertama LRT Jabodebek di pitstop Stasiun Harjamukti, Minggu (13/10/2019).
Luhut mengaku telah memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo terkait perkembangan proyek LRT tersebut. Kepala Negara mengaku lebih mementingkan kereta buatan dalam negeri kendati masih ada kekurangan.
Setelah ini, lintas Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11,05 km dan Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,49 km akan segera diselesaikan.
Sistem moving block merupakan sistem persinyalan berdasarkan blok zona di masing-masing kereta, sehingga mampu melakukan identifikasi posisi kereta dengan cepat dan tepat. Penerapan sistem moving block pada LRT Jabodebek akan berdampak pada jarak antarkereta yang mampu memperpendek jarak kereta yang sedang beroperasi.
Sistem persinyalan moving block akan terhubung dengan sistem sinyal pusat dan sistem sinyal kereta. Sistem ini diklaim dapat lebih unggul dibandingkan dengan sistem fixed block.
LRT Jabodebek yang merupakan proyek strategis nasional senilai Rp22,8 triliun ini akan menggunakan rel ketiga (third rail) seperti pendahulunya LRT Palembang. Nantinya, pasokan listrik akan berasal dari rel ketiga, bukan aliran atas seperti KRL Commuter Line Jabodetabek, sehingga menambah daya estetika.