Bisnis.com, BOJONEGORO — PT Pertamina EP Cepu (PEPC) meIaksanakan tajak sumur atau spud in proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kabupaten Bojonegoro. Secara keseluruhan, progres proyek tersebut telah mencapai lebih dari 40%.
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Darmawan H. Samsu mengatakan proyek JTB yang dikelola oleh PEPC ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Tajak ini merupakan milestone penting. Kebutuhan energi nasional terus meningkat dan harus diimbangi upaya menemukan cadangan baru dan diproses jadi produksi,” katanya usai proses tajak sumur tersebut, Rabu (9/10/2019).
Pengembangan proyek ini memiliki beberapa bagian, seperti pengembangan empat sumur di Jambaran East, dua sumur di Jambaran Central, pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 km, pengerjaan fasilitas pemrosesan gas atau gas processing facility (GPF) yang telah mencapai 36,91°/o dan mempunyai kapasitas 330 MMscfd, pengerjaan jalur pipa fluida yang tersambung dengan CPF Lapangan Banyu Urip, pengerjaan jalur pipa sales gas sepanjang 11,3 km, pembangunan stasiun pengukuran sales gas dan juga pembangunan infrastruktur dan pendukung operasi seperti perkantoran, gudang, bengkel, rumah ibadah, dan perumahan.
“Kegiatan operasi pengeboran ini telah dimulai sejak September 2019. PEPC bekerja sama dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dalam kegiatan ini,” tutur Jamsaton Nababan, Direktur Utama PEPC.
Dia mengungkapkan progres proyek unitisasi lapangan gas JTB telah melebihi 40%. Adapun, pekerjaan dimulai dari tapak sumur Jambaran East yang meliputi tiga sumur pemboran baru, yaitu sumur JAM-3, JAM-5 dan JAM-8. Sementara itu, dua sumur Iainnya terletak di tapak sumur Jambaran Central, yaitu Sumur JAM-6 dan JAM-7.
“Pekerjaan lainnya adalah mengerjakan re-entry satu sumur existing, yaitu sumur JAM-4 ST dengan melakukan completion dengan rangkaian pipa produksi yang tahan gas H2S,” tuturnya.
Produksi gas yang akan dihasilkan oleh proyek JTB sebesar 192 MMSCFD nantinya akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pertamina pun optimistis PEPC yang sebelumnya telah menyumbang 25% produksi minyak mentah nasional melalui Lapangan Banyu Urip akan menunjukkan komitmen kerjanya dalam mengawal proyek JTB agar selesai sesuai target pada kuartal II/2021. Proyek JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara dari US$3,61 miliar selama kontrak bagi hasil (PSC).