Bisnis.com, JAKARTA — BUMN peternakan PT Berdikari (Persero) berencana merambah bisnis rumah pemotongan hewan unggas (RPHU) yang berbasis di Cirebon, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Berdikari Eko Taufik Wibowo mengemukakan pembangunan RPHU ini merupakan bagian dari rencana perseroan untuk menjadi offtaker peternakan ayam ras broiler yang dikelola masyarakat.
“Berdikari dalam perencanaan bisnis sudah memiliki rencana pemilikan RPA [rumah potong ayam] yang salah satunya akan segera kami realisasikan di Cirebon, Jawa Barat,” kata Eko kepada Bisnis, Senin (7/10/2019).
Sayangnya, sejauh ini Eko belum bisa memberi rincian lebih lanjut mengenai nilai investasi atau kapasitas RPHU tersebut. Pasalnya, perseroan masih menunggu persetujuan resmi dari para pemegang saham.
Adapun, hasil penyerapan ayam broiler milik peternak mandiri itu nantinya dipasarkan Berdikari melalui sejumlah jalur. “Produksi yang diserap akan kami distribusikan ke pasar basah maupun modern, juga hotel, restoran dan usaha katering. Namun, lebih ke pasar menengah ke bawah,” paparnya.
Saat ini, perseroan memproduksi sekitar 150.000 ekor bibit ayam siap potong (DOC FS) yang seluruhnya didistribusi ke peternak eksternal. Dalam menjalankan bisnis perunggasan terintegrasi, Berdikari tercatat memiliki dua farm bibit ayam galur murni (grand parent stock/GPS) yang berlokasi di Tasikmalaya dengan populasi sekitar 54.000 ekor dan di Pasuruan dengan populasi 36.000 ekor dengan rata-rata produksi 120.000 ekor DOC parent stock (PS) setiap bulan.
Berdikari juga memiliki dua peternakan PS yang berada di Sukabumi dan Medan dengan populasi masing-masing sebesar 25.000 ekor dan berencana menambah satu farm PS di Ciamis dengan kapasitas yang sama.
Dengan kuota impor GPS mencapai 108.000 ekor untuk 2019 ini, Eko mengemukakan realisasi pemasukan telah mencapai 36.000 dan berencana melakukan importasi sebesar 12.200 ekor pada Oktober ini.
“Total pemasukan 2019 nantinya menjadi 48.200 ekor. Untuk pemenuhan kuota sepertinya tidak mungkin terealisasi semua,” ucapnya.