Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat membuka lelang pembangunan Bendungan Ladongi Paket II dengan perkiraan kontrak Rp283 miliar.
Bendungan ini akan menjadi andalan bagi sumber irigasi lahan pertanian di Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan informasi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) yang dikutip Bisnis, Senin (7/10/2019), pengumuman prakualifikasi sudah dibuka pada 25 September 2019. Saat ini pelelangan memasuki tahap evaluasi dokumen kualifikasi.
Bila tidak ada aral melintang, pengumuman pemenang dijadwalkan pada 28 November 2019. Selanjutnya penandatanganan kontrak direncanakan pada 10 Desember 2019. Sejauh ini, sudah ada 105 peserta yang berpartisipasi dalam pelelangan Bendungan Ladongi Paket II.
Di sisi lain, pembangunan Bendungan Ladongi Paket I telah mencapai 76 persen per September 2019. Konstruksi paket I dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) yang memenangi lelang dengan penawaran Rp844,17 miliar. Pembiayaan bendungan ini berasal dari anggaran negara tahun 2016.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan bahwa Bendungan Ladongi bisa menampung air hingga 45 juta meter kubik. Bendungan bakal menjadi sumber air bagi daerah irigasi yang sudah ada seluas 2.212 hektare dan 1.392 hektare daerah irigasi pengembangan.
Baca Juga
"Bendungan Ladongi juga akan memasok air baku sebesar 0,12 meter kubik per detik untuk Kecamatan Ladongi dan Kecamatan Tirawuta objek pariwisata di Kabupaten Kolaka Timur," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa konstruksi Bendungan Ladongi Paket I diharapkan tuntas sebelum Oktober 2020. Selain Bendungan Ladongi, Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan dua bendungan baru di Sulawesi Tenggara, yaitu Bendungan Ameroro dan Bendungan Pelosika.
