Tarif Kargo Udara Naik 3 Kali Lipat
Imbas kenaikan surat muatan udara atau tarif kargo udara bagaimana?
Secara tarif ada kenaikan tiga kali lipat dari tarif normal. Otomatis berpengaruh ke harga jual kami. Namun, kami alihkan sebagian ke darat, dalam arti tidak mengubah lama pengiriman karena komitmen kami dengan relasi tidak berubah antara pengiriman darat dan udara. Untung kondisi jalan tol sudah bagus. Untungnya pengguna jasa kurir ini kebanyakan di Jawa.
Di Jawa 99% terjangkau. Kami butuh support pengembangan infrastruktur dari pemerintah untuk di luar Jawa. Selain faktor keamanan, infrastruktur sangat penting. Kalau tidak, kami sulit menyampaikannya.
Berapa market share TIKI?
Sejauh ini belum ada survei independen mengenai siapa yang menguasai market share terbesar dan seterusnya. Semua saling klaim terbesar.
Berapa besar pangsa pasar pergerakan jasa kurir di Jabodetabek?
Jabodetabek itu sentra bisnis yang bisa dibilang rajanya, karena lebih dari 50%. Kalau saya lihat dari marketplace, mereka selalu bilang 60% itu. From-nya Jabodetabek, to-nya everywhere. Sekitar 40% to-nya itu ya ke Jabodetabek. Orang Jakarta beli dari Bekasi. Orang Bekasi beli dari Bogor. Jadi, mau tidak mau uang berputar di situ.
Tiki dan JNE adakan acara berbarengan. Apakah ada rencana bergabung?
Yang belum diketahui masyarakat memang acara itu tiap tahun ada, antara TIKI, JNE, dan TIKI Group lainnya. Cuma tidak pernah kami ekspose. Baru kemarin. TIKI dan JNE ini kan satu pendiri. Kami generasi kedua. Tiap tahun kami kumpulnya di situ.
Soal price war bagaimana?
Konsumen kembali lagi melihat ke harga. Kami punya prinsip kami perusahaan swasta, bukan perusahaan subsidi. Jadi, kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Price war sebenarnya tidak akan memenangkan siapa pun kalau kualitasnya jelek. Mungkin sama-sama sampai, tetapi kami harus punya SOP yang jelas dan itu yang membuat konsumen balik lagi atau enggak balik lagi.
Price war mungkin ada, tapi coba kami hindari. Kami mencoba mengedukasi konsumen bahwa kualitas kami sesuai dengan nama kami.
Pewawancara: Puput Ady Sukarno & Sri Mas Sari