Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelan-pelan, TIKI Bakal Ganti Seluruh Kendaraan Operasional ke Kendaraan Listrik

TIKI menargetkan secara bertahap mengganti kendaraan operasionalnya menuju kendaraan listrik dengan mitra produsen kendaraan listrik yang beragam.
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai Tiki di Jakarta, Selasa (7/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai Tiki di Jakarta, Selasa (7/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) menargetkan secara bertahap mengganti kendaraan operasionalnya menuju kendaraan listrik dengan mitra produsen kendaraan listrik yang beragam.

Direktur Pelaksana TIKI Trie Maulana mengatakan transisi penggunaan sepeda motor listrik, sebagai pendukung operasional kurir telah dilakukan sejak Maret 2023. Penggunaan sepeda motor listrik tersebut diawali kerja sama antara TIKI dengan perusahaan Smoot  serta peluncuran kendaran TIKI Electric Vehicle Squadatau EVS yang ramah lingkungan.

Pada tahap awal, TIKI baru mengganti 10 kendaraan yang sebelumnya dioperasikan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik.

“Kalau kami bandingkan sebelumnya dengan menggunakan bensin dan pertalite menjadi charging motor listrik. Itu penghematan bisa 80 persen. Efisiensinya sebesar itu,” ujarnya, Selasa (6/6/2023).

Perseroan berencana untuk menambah jumlah kendaraan yang beroperasi dengan menggunakan listrik lewat kerja sama dengan merek lainnya. Pasalnya, menurutnya agar bisa mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara ramai-ramai dan masif dengan berbagai pihak.

TIKI tercatat secara total memiliki 5.000 kendaraan yang mendukung operasi, 3.500 di antaranya berupa kendaraan roda dua, dan sisanya adalah kendaraan roda empat. Perseroan secara internal memiliki target untuk menggantikan seluruh kendaraan operasinya dengan kendaraan listrik.

“Jadi tujuan utamanya gak hanya transisi energi dan ramah lingkungan tapi juga efisiensinya. Karena pastinya kami juga menargetkan bisnis kurir ini berkembang lebih besar. Ini hanya masalah waktu saja untuk beralih,” terangnya.

Namun, saat ini pihaknya fokus melakukan evaluasi  penggunaan sebanyak 10 sepeda motor listrik tersebut. Evaluasi dilakukan terhadap performa, produktivitas, dan efisiensinya, termasuk juga edukasi kepada para kurir i dalam penggunaan dan perawatannya.

“Gradually kami pelajari karena kami lihat teknologi motor listrik di Indonesia masih baru yang perlu masih banyak diperhatikan. Beragam spesifikasinya, makanya ga langsung kami genjot tapi sambil menyesuaikan dengan motor listrik yang tepat,” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper