Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Kunjungan Wisman Diprediksi Meleset Gara-gara Kebakaran Hutan

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Didien Djunaedy mengatakan penurunan angka kunjungan wisman akibat karhutla cukup signifikan.
Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Kabupaten Pulang Pisau melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di desa Tanjung Taruna Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (15/8/2019). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat di Kalteng terpantau 92 titik panas akibatnya kualitas udara di kota Palangkaraya tidak sehat./ANTARA FOTO-Bayu Pratama S.
Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Kabupaten Pulang Pisau melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di desa Tanjung Taruna Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (15/8/2019). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat di Kalteng terpantau 92 titik panas akibatnya kualitas udara di kota Palangkaraya tidak sehat./ANTARA FOTO-Bayu Pratama S.

Bisnis.com, JAKARTA — Target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia sepanjang 2019 diprediksi meleset akibat adanya insiden kebakaran hutan dan lahan.

Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar Vita Datau Messakh mengatakan bencana kebakaran dan asap bakal mengkoreksi jumlah kunjungan wisman yang ditargetkan sebanyak 17 juta orang.

“Pasti akan nada koreksi tapi hanya wisman yang dari Singapura, Malaysia yang mau ke Riau atau Batam, atau Kalimantan,” katanya, Minggu (22/9/2019).

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Didien Djunaedy mengatakan penurunan angka kunjungan wisman akibat karhutla cukup signifikan.

“Cukup signifikan itu berkurangnya. Apalagi negara tetangga Malaysia itu juga kena pengaruh. Orang Malaysia yang mau ke Pekanbaru, Palembang akhirnya mengurungkan niatnya. Dari Sarawak mau ke Pontianak juga begitu,” kata Didien.

Dia mengusulkan ke depannya, untuk mengantisipasi adanya bencana alam, karhutla atau insiden lainnya, pemerintah perlu melakukan pengembangan terhadap lokasi wisata yang jauh dari bencana atau kebakaran hutan dan lahan.

“Untuk ke depan, katakanlah ada penerbangan langsung ke Jogja atau Semarang dari luar negeri, kita perbaiki servisnya. Selain itu, perlu juga ketersediaan tour operator yang lengkap.”

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata tengah menghitung penurunan jumlah wisman akibat karhutla tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper