Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan penyaluran tablet sebanyak 1,7 juta unit untuk 36.000 sekolah hingga akhir 2019.
Ananto Kusuma Seta selaku staf ahli bidang inovasi dan daya saing Kemendikbud mengatakan penyaluran gadget tersebut merupakan implementasi dari Education 4.0 dengan digitalisasi sekolah.
“Jadi hari ini pak Menteri [Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy] meluncurkan program baru kita untuk merespons Education 4.0 dengan digitalisasi sekolah,” katanya, Rabu (18/9/2019).
Dalam hal ini, dia menegaskan program digitalisasi sekolah adalah bagaimana memperkenalkan literasi digital di sekolah-sekolah. Nantinya, para siswa tersebut akan menggunakan tablet dalam proses pembelajarannya.
“Intinya belajar itu bisa di mana saja, kapan saja dan menyenangkan. Teknologi hanya alat saja, jadi bagaimana dengan teknologi dia bisa belajar lebih dari biasanya. Bagaimana anak itu bisa mengoptimalkan passion-nya, jangan sampai nanti dikasih gadget selesai.”
Untuk konten pembelajarannya, pihak Kemendikbud akan bekerja sama dengan skema kerja sama pemerintah-swasta (public private partnership) termasuk dengan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom).
Ke depan, dia menargetkan dengan program tersebut kualitas pelajar di daerah pinggiran akan setara dengan kualitas pelajar di kota-kota besar yang memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap.
“Target kami output learningnya naik, jadi ini dilihat dari nilai ujian nasional karena dengan gadget kami berharap serapan pembelajarannya semakin tinggi. Selain nilai, kami juga bekali anak dengan literasi digital. Maka dengan adanya tablet itu, guru mau gak mau harus belajar tentang digital, termasuk digital wellness.”
Sebagai informasi, program digitalisasi sekolah ini memakan anggaran sekitar Rp4 triliun lebih yang terdiri dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) afirmasi senilai Rp2,85 triliun dan BOS kinerja senilai Rp1,5 triliun.