Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,953 triliun untuk pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas periode 2019 – 2020.
Hal ini dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dengan tema “Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas: Kemudahan Aksesibilitas di Destinasi Pariwisata Super Prioritas 2019 – 2020” di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Menurutnya, hal Ini dilakukan sebagai wujud dukungan Kemenhub atas pertumbuhan destinasi pariwisata setelah mendapatkan arahan Presiden.
“Untuk alokasi anggarannya, ada yang memang sudah dianggarkan, ada juga yang kita lakukan efisiensi pada program lain untuk dialihkan mendukung program pariwisata ini,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis.
Berdasarkan total anggaran, Kemenhub mengalokasikan sebesar Rp353,99 miliar pada 2019 dan Rp2,6 triliun pada 2020 untuk mengembangkan kelima destinasi pariwisata super prioritas.
Adapun 5 Destinasi Super Prioritas yang telah ditetapkan pemerintah yakni, Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Magelang, Mandalika, Lombok dan Komodo, Labuan Bajo NTT.
Selain itu, terdapat satu Calon Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu di Likupang, Sulwesi Utara, yang berasal dari 5 Destinasi Unggulan, yakni Sungai Liat Bangka, Tanjung Gunung Bangka, Cikidang Jabar, dan Likupang Sulut.
Dukungan yang dapat diberikan oleh Kementerian Perhubungan diantaranya dengan menyusun beberapa kebijakan seperti untuk Transportasi Angkutan Darat.
Seperti pemberian layanan subsidi operasional angkutan antarmoda dan angkutan penyeberangan, pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan, Pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata dan Pembangunan kapal Ro-Ro dan Bus Air.
Sementara, untuk Transportasi Perkeretaapian, yaitu dengan Pembangunan jalur KA menuju kawasan pariwisata, Reaktivasi jalur kereta pariwisata, dan Konektivitas jaringan kereta api dan menuju ke Bandara.
Adapun melalui transportasi laut, yakni dengan Perpanjangan dermaga dan pengerukan kedalaman alur agar kapal cruise dapat bersandar dan pemberlakuan Terminal Pelabuhan Laut pada destinasi pariwisata, akan diperuntukan khusus untuk terminal penumpang laut dan tidak bercampur dengan terminal angkutan barang.
Sedangkan untuk Transportasi Udara, dengan melakukan Perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body (sekelas B-737), membuka jalur penerbangan internasional dan peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata.
Menurut Menhub kebijakan tersebut diturunkan ke dalam berbagai kegiatan prioritas untuk mendukung terwujudnya destinasi pariwisata yang terjangkau atau affordable baik dari sisi keterjangkauan wilayah maupun harga.
“Contohnya daerah yang mengalami problem aksesibilitas seperti di Jogja kita adakan kereta api, kita investasi Rp1 triliun kereta api yang ke bandara. Karena sekarang ini waktu tempuhnya 1,5 jam, kita mau waktu tempuhnya itu kurang dari 1 jam,” ujar Menhub.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, Pemerintah menargetkan kunjungan Wisman pada tahun 2019 sebanyak 17,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 308 juta perjalanan serta target penerimaan devisa sebesar USD 20 juta.
Pada tahun 2020, target kunjungan Wisman sebanyak 18,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 310 juta perjalanan serta target penerimaan devisa adalah sebesar US$19 juta –US$ 21 juta.