Bisnis.com, JAKARTA — PT Chevron Pacific Indonesia memastikan akan membuka data pilot project pengurasan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery/EOR) blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero).
Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs Chevron Wahyu Budiarto mengakui bahwa data aktivitas EOR di blok Rokan merupakan data pemerintah. Dia mengatakan segala macam aktivitas untuk menunjang transisi pengelolaan akan ditempuh.
"Saat ini masih transisi, kami ingin alih kelola lebih smooth. EOR kami jalan terus," katanya, akhir pekan lalu.
Menurutnya, Chevron tidak akan menabrak aturan terkait alih kelola Rokan, termasuk soal data EOR di blok legendaris tersebut. Dia menambahkan pembahasan dalam steering committee yang melibatkan SKK Migas, Pertamina dan Chevron, terus mencari titik temu agar mempermudah transisi.
Sebelumnya, Pertamina menyatakan upaya menempatkan teknologi EOR sebagai program besar yang memerlukan waktu pengerjaan yang bertahap.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan program EOR menjadi program besar Pertamina setelah mengelola blok Rokan. Dia berharap persiapan EOR blok Rokan dapat dilakukan pada 2021.
"EOR kan bukan [program yang selesai] dengan waktu yang cepat. Butuh waktu membangun, hasilnya kalau kami terapkan sekarang baru bisa berdampak beberapa tahun ke depan," katanya.
Terkait usulan SKK Migas agar Pertamina mempercepat penerapan EOR di blok Rokan, Dharmawan mengaku masih menjalin diskusi mendalam dengan Chevron.
"Tahun depan semoga kita sudah melakukan aktivitas dengan Chevron. Artinya, Chevron melakukan aktivitas dalam konteks bekerja sama dengan kita," katanya.