Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Sebut EOR Blok Rokan Perlu Pengerjaan Bertahap

PT Pertamina (Persero) menempatkan pengurasan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery/EOR) di blok Rokan sebagai program besar yang memerlukan waktu pengerjaan bertahap.
Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak tertua di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8/2018)./ANTARA-FB Anggoro
Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak tertua di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8/2018)./ANTARA-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menempatkan pengurasan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery/EOR) di blok Rokan sebagai program besar yang memerlukan waktu pengerjaan bertahap.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan EOR menjadi program besar Pertamina setelah mengelola blok Rokan. Dia berharap persiapan EOR blok Rokan dapat dilakukan pada 2021.

"EOR kan bukan [program] dengan waktu yang cepat, butuh waktu membangun. Hasilnya kalau kami terapkan sekarang baru bisa berdampak beberapa tahun ke depan," katanya, Kamis (5/9/2019).

Terkait usulan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) agar Pertamina mempercepat penerapan EOR di blok legendaris tersebut, Dharmawan mengaku masih menjalin diskusi mendalam dengan kontraktor eksisting, Chevron Pacific Indonesia.

"Tahun depan semoga kita sudah melakukan aktivitas dengan Chevron. Aktivitas artinya, Chevron melakukan aktivitas dalam konteks bekerja sama dengan kita," katanya.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berharap hasil uji coba Chevron untuk EOR di blok Rokan bisa menjadi milik negara. Menurutnya, apabila Pertamina sebagai operator baru dapat menggunakan data yang diperoleh Chevron dari uji coba yang dilakukan, maka proses EOR bisa lebih cepat. 

"Ini [data Chevron] tentunya bisa dipakai oleh kontraktor yang baru," katanya.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada kesepakatan dengan Chevron apakah data tersebut dapat digunakan oleh pihak lain. Padahal, pemerintah telah mengucurkan cost recovery senilai US$187 juta untuk membiayai EOR di blok Rokan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper