Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak enam badan usaha milik negara dan tiga perusahaan swasta lulus dalam tahap prakualifikasi pembangunan tiga bendungan senilai Rp780 miliar. Ketiga bendungan tersebut seluruhnya berlokasi di Jawa Timur.
Berdasarkan informasi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) yang dihimpun Bisnis, Rabu (4/9/2019), BUMN lulus prakualifikasi di tiga proyek bendungan, yaitu Bendungan Tukul, Gongseng, dan Bendo.
Adapun, tiga perusahaan swasta hanya lulus prakualifikasi di proyek Bendungan Gongseng.
Pada proyek Bendungan Tukul, enam BUMN akan bersaing memperebutkan kontrak senilai Rp155,69 miliar. Keenam BUMN itu yakni PT Brantas Abipraya, PT PP Tbk., PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, PT Wijaya Karya Tbk., dan PT Waskita Karya Tbk.
PT Nindya Karya, PT Wijaya Karya Tbk., PT Waskita Karya Tbk., dan PT Hutama Karya juga akan bersaing dengan tiga perusahaan swasta dalam proyek Bendungan Gongseng. Pada proyek dengan estimasi kontrak Rp289,69 miliar ini, empat BUMN tersebut akan bersaing dengan PT Hidup Indah Berkah, PT Lancarjaya Mandiri, dan PT Sentra Multikarya Infrastruktur.
Di proyek Bendungan Bendo, Waskita Karya, PTPP, Brantas Abipraya, dan Wijaya Karya juga akan bersaing memperebutkan kontrak pembangunan bendungan senilai Rp334,57 miliar. Kontrak konstruksi Bendungan Bendo menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Bendungan Tukul dan Bendungan Gongseng.
Baca Juga
Biaya pembangunan ketiga bendungan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2019 dengan skema tahun jamak.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa lingkup pekerjaan konstruksi di tiga bendungan yang dilelang merupakan pekerjaan lanjutan.
"Yang dilelang adalah pekerjaan lanjutan karena ada perubahan desain," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/9/2019).