Bisnis.com, JAKARTA - PT Samindo Resources Tbk. memprioritaskan tambang batu bara yang sudah mampu berproduksi untuk diakuisisi karena memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan tambang yang masih dalam tahap eksplorasi.
Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Samindo Resources Ahmad Saleh mengatakan dari sisi nilai, tambang yang masih hijau atau masih dalam tahap eksplorasi memang lebih rendah bila dibandingkan dengan tambang yang sudah dalam tahap operasi produksi. Namun, risikonya jauh lebih tinggi.
"Kami incar yang aman. Tentunya yang sudah possible untuk beroperasi. Kalau sudah beroperasi, risikonya kecil," ujarnya, Rabu (28/8).
Dia mengungkapkan sudah ada beberapa kandidat yang masuk dalam kriteria perusahaan. Namun, proses pembahasan hingga penentuan tambang yang akan diakuisisi masih butuh waktu.
"Akuisisi tambang itu banyak yang harus kami lihat, terutama deposit yang terkandung di dalamnya dan lokasinya. Legalitas juga jadi pertimbangan, misalnya harus clean and clear," katanya.
Emiten kontraktor pertambangan dengan kode saham MYOH tersebut menginginkan tambang yang memiliki cadangan di atas 20 juta ton. Selain itu, kalori batu bara yang terkandung di atas 4.000 kkal/kg.
Dengan demikian, batu bara yang ditambang lebih fleksibel untuk dipasarkan baik di dalam negeri maupun luar negeri. "Kalau kalori rendah itu kurang ekonomis untuk dijual. Mungkin bisa dimanfaatkan kalau dibangun PLTU mulut tambang, misalnya," tuturnya.