Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan 2019 Ditarget Rp892 Miliar, Sarinah Maksimalkan Ekspor

PT Sarinah (Persero) mulai fokus ke strategi ekspor guna mencapai target pendapatan perusahaan senilai Rp892 miliar tahun ini, naik 18,84% dari realisasi pendapatan tahun lalu sejumlah Rp724 miliar.
Pusat perbelanjaan Sarinah/WW0
Pusat perbelanjaan Sarinah/WW0

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarinah (Persero) mulai fokus ke strategi ekspor guna mencapai target pendapatan perusahaan senilai Rp892 miliar tahun ini, naik 18,84% dari realisasi pendapatan tahun lalu sejumlah Rp724 miliar.

BUMN yang bergerak di lini industri ritel modern tersebut juga menargetkan laba senilai Rp27 miliar pada tahun ini, naik 25,93% dari capaian laba tahun lalu sejumlah Rp20 miliar.

Presiden Direktur Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa menjelaskan, guna mencapai target-target tersebut, perseroan bakal memacu kontribusi dari penjualan ke luar negeri yang ditarget menembus US$10 juta (seitar Rp142,51 miliar) pada tahun ini.

Selama ini, sebutnya, kontribusi ekspor terhadap pendapatan Sarinah relatif kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari bisnis ritel dan properti perusahaan. Tahun lalu, nilai ekspor yang dibukukan Sarinah hanya US$1,5 juta atau sekitar 2,35% dari total pendapatan perseroan.

“Kami ingin genjot [ekspor] hingga US$10 pada tahun ini. Sampai dengan semester I/2019, pendapatan yang diperoleh [Sarinah] dari ekspor sudah mencapai US$ 1 juta dari total pendapatan [semester I/2019] sekitar Rp150 miliar, ujarnya saat ditemui Bisnis.com, belum lama ini.

Sugiarta meyakini target pendapatan dari kegiatan ekspor itu bisa tercapai walaupun kondisi perekonomian global sedang melemah. Pasalnya, Sarinah sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot ekspor mebel dan kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Adapun, pembukaan pasar ekspor dilakukan melalui kepesertaan Sarinah dalam sejumlah pameran internasional di luar negeri.

“Terakhir kami ikut Trade Expo Auckland di Selandia Baru, potensi [transaksi]nya bisa mencapai US$10 juta, karena saat ini Selandia Baru, Australia, dan banyak negara di Pasifik sedang mengembangkan industri pariwisatanya. Tentunya mereka butuh mebel dan dekorasi lainnya.”

Sarinah juga terus berupaya mencari pembeli potensial baru di luar negeri bagi sejumlah komoditas pangan unggulan. Salah satunya adalah komoditas kacang mede yang telah diekspor ke India dan Yordania pada tahun ini.

Sedangkan untuk komoditas kopi, strategi yang diambil oleh Sarinah adalah bekerja sama dengan PT Anugerah Aura Mandiri untuk mengekspor produk kopi spesial atau dengan kualitas terbaik dari seluruh Indonesia.

Tujuan utama dari kerja sama tersebut adalah meningkatkan nilai tambah dari komoditas kopi Indonesia yang selama ini masih kalah apabila dibandingkan dengan komoditas kopi dari negara-negara produsen kopi lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper