Bisnis.com, JAKARTA — Jika orang asing ramai-ramai berinvestasi ke dalam negeri, warga negara Indonesia juga berkesempatan untuk membangun dan berinvestasi properti di luar negeri. Supaya tak salah langkah, berikut beberapa tipsnya.
CEO Crown Group Australia Iwan Sunito mengatakan bahwa yang menjadi masalah ketika orang Indonesia memutuskan untuk investasi di luar negeri adalah waktunya yang sebentar. Selain itu, orang Indonesia juga jarang mau menerima bantuan dari pemain properti lokal negara lain.
“Kebanyakan carinya orang Indonesia yang main di luar negeri, padahal mereka belum tentu banyak pengalaman. Lalu, karena pakai orang lokal dianggapnya mahal,” ungkap Iwan saat ditemui di Jakarta akhir pekan lalu.
Iwan merupakan pendiri dan pemilik Crown Group—pengembang yang memiliki nama di Australia, merintis usahanya di Sydney.
Iwan menyebutkan, di Melbourne, banyak investor Indonesia yang mau masuk dan bekerja sama, tapi dengan pengembang yang kurang berpengalaman. Akhirnya bangunannya kurang berkualitas, mangkrak, atau tidak berhasil.
Namun, tak sedikit pula yang sukses, seperti di yang ada di Singapura dan China. “Jadi coba tanya ke pengembang lokal yang berpegalaman.”
Baca Juga
Selain itu, ketika memutuskan masuk ke pasar Australia ataupun Amerika, pikirkan proyek yang sekalian besar.
Iwan mengatakan bahwa pasar di kedua negara itu jauh lebih besar daripada Indonesia, ditambah dengan daya beli yang tinggi.
Iwan mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung jika ada orang Indonesia yang mau dan berani berinvestasi di luar negeri.
Sementara itu, untuk properti yang lebih kecil seperti properti hunian, Iwan mengemukakan bahwa salah satu kunci suksesnya adalah bergabung dengan pengembang tepercaya dan memilih lokasi yang tepat.
“Beli atau bangun bareng sama developer yang sudah mapan karena developer besar itu kan punya riset, mereka pelajari bagaimana movement di satu bagian. Jadi, biasanya developer besar bangun di dekat infrastruktur karena dia punya kepentingan untuk di mana dia bangun tuh populer,” ujarnya.
Selain itu, Iwan menyarankan agar investor Indonesia membeli di lokasi yang bagus, di mana pasar lokalnya kuat seperti di kota, dekat universitas, dan dekat pusat bisnis di mana investor global mau dan mampu membeli.