Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memperkirakan pemulihan lingkungan yang terdampak semburan minyak Sumur YYA-1, Proyek YY, Blok Offshore North Java (ONWJ) akan berlangsung hingga Maret 2020.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan pihaknya memaksimalkan penanganan tumpahan minyak di lepas pantai sehingga dampaknya di darat dapat diminimalkan. Sejauh ini, perseroan telah mengumpulkan tumpahan minyak setidaknya sebanyak 3.965,71 barel.
“Kami akui ada dampak lepasan-lepasan [tumpahan minyak] karena static boom belum melingkar sempurna atau karena ada ombak,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (8/7/2019).
Sementara itu, tumpahan minyak di garis pantai yang sudah dikumpulkan hingga Rabu (7/8/2019) sebanyak 4.915 ton.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Incident Management Team (IMT) Taufik Adityawarman mengatakan pihaknya telah memasang oil boom sepanjang 4.700 meter untuk menghadang tumpahan dari sumber utama dan movable oil boom 600 meter untuk menangkap tumpahan yang lepas dari sumber utama.
Pihaknya juga mengoperasikan 4 oil skimmer dan 44 kapal. Khusus penanganan di darat, Pertamina telah memasang jala sepanjang 2.520 meter di pesisir pantai terdampak dan oil boom 3.000 meter di muara sungai.
Baca Juga
“Hingga sekarang, total oil spill yang berhasil diangkut di offshore 3.965,71 barel. Kemudian, yang di darat berhasil mengumpulkan 4,9 juta kilogram,” tutur Taufik.