Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat tengah mengkaji untuk membuat jalan tol di atas tanggul laut sepanjang pesisir Jakarta. Jalan tol ini akan menyambungkan Bekasi—Banten melalui perairan di Teluk Jakarta.
Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa proyek ini merupakan proyek kerja sama dua bagian di Kementerian PUPR.
"Proyek ini merupakan proyek Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumber Daya Air," katanya kepada Bisnis, Rabu (18/7/2019).
Keberadaan jalan tol di atas tanggul laut juga menjadi alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Jakarta Utara.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa proyek ini akan tersambung dengan program Ditjen Sumber Daya Air yakni National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Tidak hanya itu, Ditjen SDA juga akan menjadi pimpinan dalam proyek ini.
“Ini [proyek tol] nantinya bisa dimanfaatkan, bisa menambah kapasitas jalan dengan tol, tapi kan perlu ada investor yang harus menghitung,” ujarnya.
Baca Juga
Sugiyantanto memaparkan bahwa nantinya proyek jalan tol ini akan serupa dengan proyek tol Semarang—Demak dengan pemanfaatan lahannya bisa digunakan untuk kolam air sehingga bisa keluar air sekaligus bisa diolah menjadi air bersih yang bisa disirkulasikan.
“Tengah kolam juga bisa digunakan sebagai hunian, nantinya akan berkolaborasi tidak hanya [dengan Ditjen] Bina Marga saja, tapi dengan Ditjen Cipta Karya, Ditjen SDA,” katanya.
Keberadaan jalan tol di atas tanggul laut juga menjadi alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Jakarta Utara.
Sebelumnya, Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen SDA Jarot Widyoko mengatakan bahwa saat ini Kementerian PUPR telah menggandeng Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda dan Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA) dalam membangun tanggul laut di pesisir Jakarta.
Proyek itu dikenal dengan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Djarot mengatakan bahwa Indonesia, Korea Selatan, dan Belanda telah menandatangani nota kesepahaman untuk menyusun konsep desain.
Saat ini, perumusan konsep tersebut masih dalam tahap draf dan membutuhkan tujuh tahap hingga selesai. Desain detail tersebut diperkirakan baru tuntas pada 2020.