Mungkin Ada yang Tak Suka Transformasi
Bagaimana dengan stigma monopoli pasar operator pelabuhan terhadap Pelindo IV?
Itu tidak ada. Monopoli terjadi kalau di satu zona kami bekerja sendiri, tetapi nyatanya kami merangkul seluruh pelaku usaha seperti yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), atau asosiasi perusahaan pelayaran, dan lainnya.
Mereka bekerja dalam pelabuhan dan kami persilakan. Kami juga menginisiasi untuk memangkas biaya logistik yang tinggi dengan mereduksi tarif-tarif.
Ide untuk membangun industri dalam MNP itu untuk mereduksi cost. Kami sebut itu bukan monopoli melainkan kami menjadi pionir menurunkan biaya logistik yang pada akhirnya untuk pertumbuhan ekonomi, serta disparitas harga bisa turun dan terkontrol.
Ekspor langsung juga sudah kami lakukan, bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan daerah di seluruh pelabuhan yang kami punya, agar bisa maksimal. Stigma monopoli tidak kami takutkan selama itu transparan.
Mungkin ada yang tidak menyukai transformasi ini, kami jelaskan bahwa ini tidak merugikan, justru meningkatkan pertumbuhan daerah. Malah harusnya didukung karena mendapatkan banyak manfaat dari suatu sistem yang kami bentuk ini.
Kami juga menggagas informasi berbasis IT, contohnya pariwisata. Kami akan melakukan integrasi pariwisata, industri dan pelabuhan, ekspor langsung dari beberapa pelabuhan, baik direct ekspor maupun direct call.
Jadi di Pelindo IV, mulai dari level direktur hingga ke bawah sering menyosialisasikan ke media serta berkomunikasi dengan seluruh stakeholder untuk menjelaskan bahwa tidak ada monopoli pasar yang dilakukan, itu jelas.