Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Perkantoran di Kawasan Pusat Niaga Jakarta Meningkat

perkembangan perusahaan teknologi dan operator kantor bersama makin pesat, dan perusahaan lokal mulai mendominasi permintaan.
Gedung perkantoran di Jakarta.
Gedung perkantoran di Jakarta.

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat keterisian ruang perkantoran di kawasan pusat niaga Jakarta terus membaik hingga setengah tahun 2019. Dari keseluruhan penyewa yang ada, perusahaan teknologi, media, dan operator ruang kerja bersama mendominasi keterisian ruang kantor.

Head of Research Jone Lang LaSalle Indonesia James Taylor mengatakan bahwa saat ini perkembangan perusahaan teknologi dan operator kantor bersama (co-working space) makin pesat, dan perusahaan lokal mulai mendominasi permintaan.

“Dari co-working space ada Co-Hive yang terlihat mulai aktif mengisi pasar kantor CBD [central business district] Jakarta, lalu We Work juga terus berkembang di CBD Mega Kuningan,” katanya melalui siaran pers, pekan lalu.

Selanjutnya, didorong oleh pertumbuhan perusahaan teknologi, tingkat serapan ruang perkantoran di Jakarta terus mengalami peningkatan dari 2017 hingga 2018. Tren tersebut diperkirakan terus berlanjut pada 2019 melihat adanya serapan sebesar 100.000 meter persegi untuk kelas (grade) A pada kuartal pertama 2019.

“Jumlah serapan per kuartal sebanyak itu terakhir kali terlihat pada kuartal pertama 2011,” lanjutnya.

Dari sisi pasok, adanya tambahan pasok sepanjang kuartal pertama 2019 sebanyak sekitar 250.000 meter persegi membuat total tingkat kekosongan pada kuartal kedua 2019 makin cepat.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa aktivitas relokasi penyewa ke bangunan kantor yang lebih baru sebenarnya menambah keuntungan untuk perkantoran yang dibangun di area CBD. Namun, hingga kuartal kedua 2019, level keterisiannya masih belum banyak berubah dibandingkan dengan pada kuartal sebelumnya.

“Sektor media dan teknologi ini akan menjadi pendorong tingkat transaksi perkantoran. Artinya, akan ada aktivitas lebih banyak di sektor kantor fleksibel di mana banyak operator co-working space akan makin sering unjuk gigi,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper