Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, ketepatan jadwal pengoperasian komersial proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek pada 2021 sangat bergantung pada pembebasan tanah.
Jika akuisisi lahan selesai sesuai target, yakni akhir Juli, proyek dapat selesai tepat waktu, bahkan bisa lebih cepat. Zulfikri mengatakan bahwa lahan di sejumlah titik belum bebas, tetapi yang cukup signifikan berada di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Di titik-titik itu, ada lahan privat dan inbreng milik Adhi Karya.
"Yang kami mau coba selesaikan adalah yang di depo [Bekasi Timur] dan di Kota Bekasi. Kalau yang lain, tinggal satu atau dua bidang," katanya seusai rapat tentang LRT Jabodetabek di kantor Kemenko Maritim, Selasa (2/7/2019).
Zulfikri menyebutkan, dari 181 bidang tanah milik masyarakat, hampir 50% di antaranya yang sudah dibebaskan. Pendekatan dengan cara musyawarah terus dilakukan agar warga menerima ganti rugi. Namun jika cara itu tidak jitu, pemerintah akan menempuh konsinyasi.
Sementara itu, soal kemajuan fisik proyek, dia menyebutkan sudah 62%, berdasarkan laporan Adhi Karya selaku kontraktor. Perkembangan yang cukup signifikan berlangsung pada trase Cibubur-Cawang dengan realisasi fisik sekitar 80%.
Titik stasiun LRT Dukuh Atas pun sudah ditentukan, yakni di selatan Gedung Landmark, sehingga trase Cawang-Dukuh Atas mulai dikerjakan.