Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp5 per lembar saham untuk tahun buku 2018.
Presiden Direktur SMRA Ardianto P. Adhi menyebutkan, pembagian dividen Rp5 per lembar saham tersebut setara dengan 10% dari laba bersih perseroan atau sebesar Rp69 miliar.
“Walaupun 2018 merupakan tahun yang berat, tapi perseroan masih bisa berprestasi berupa peningkatan laba bersih sampai 30% dibandingkan dengan pada 2017,” ungkapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6).
Pada 2018, SMRA mencatatkan pendapatan total sebesar Rp5,6 triliun, turun 0,4% dari tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersihnya tercatat naik 30% menjadi Rp690,6 miliar.
Unit bisnis pengembangan properti disebut menjadi penyumbang pendapatan terbesar hingga 61%. Sebanyak 50%-nya berasal dari kontribusi penjualan di Summarecon Serpong, sedangkan 50% lainnya berasal dari gabungan pengembanga Summarecon Bekasi, Karawang, Bandung, dan Makassar.
Total pendapatan dari unit bisnis tersebut mencapai Rp3,4 triliun, turun Rp167 miliar atau 5% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,6 triliun. Kendati demikian, Summarexon berhasil memperbaiki kinerja operasional sehingga laba usahanya naik 9% ke Rp954 miliar dari Rp875 miliar pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Selain itu, unit bisnis lain yang menjadi andalan adalah investasi dan manajemen properti. Dari unit bisnis tersebut, Summarecon berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,49 triliun, naik 7% atau Rp91 miliar dari tahun sebelumnya.
Unit bisnis tersebut juga memberikan kontribusi pada pendapatan total perusahaan mencapai 26% yang datang dari keberhasilan bisnis mal dan ritel. Adapun, laba usahanya tercatat naik 17% menjadi Rp525 miliar dibandingkan dengan pada 2017.
"Jadi meski pendapatannya lebih rendah, tapi labanya naik jauh, itu artinya perusahaan kami berhasil bekerja lebih efisien," aku Ardianto.
Selanjutnya, untuk unit usaha lain seperti pengelolaan hotel, klub rekreasi, town management, dan berbagai fasilitas pendukung kawasan lainnya berhasil mencatatjan pendapatan sebesar Rp733 miliar atau naik 15% dari tahun sebelumnya. Bisnis itu memiliki kontribusi sebesar 13% dari total pendapatan
Dengan catatan laba tersebut, SMRA menargetkan prapenjualan sebesar Rp4 miliar tahun ini, masih sama dengan pada 2018. Adapun, pendapatan tersebut akan diperoleh dari enam lokasi, yaitu, Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Karawang, Bandng, dan Makassar.