Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan jalan nasional di lintas pantai selatan Jawa atau pansela bisa tersambung seluruhnya pada 2024. Kecepatan pembangunan jalan yang belum tembus bakal tergantung pada proses pembebasan lahan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan saat ini jalan lintas pansela belum tembus di enam kabupaten di Jawa Timur, membentang dari Trenggalek hingga Banyuwangi. Adapun, jalan yang sudah dibangun di lintas pansela terbentang dari Lebak (Banten) hingga Pacitan (Jawa Timur).
"Kami berharap 2024 itu nanti bisa selesai. Kami terus bangun secara bertahap kalau tanahnya sudah bebas. Jadi kalau tanah sudah bebas, mau dikerjakan lembur juga kami siap," jelasnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Baca Juga
Secara keseluruhan, panjang jalan lintas pansela mencapai 1.405 kilometer. Sebagian besar jalan yang belum tembus berada di tujuh kabupaten di Jawa Timur. Oleh karena itu, Kementerian PUPR berupaya membangun jalan lintas di tujuh kabupaten dengan panjang 220 kilometer. Anggaran untuk pembangunan jalan lintas Pansela dialokasikan sekitar Rp300 miliar-Rp400 miliar.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berupaya meningkatkan konektivitas di Pantai Selatan Jawa guna mengurangi kesenjangan dengan Pantai Utara Jawa atau pantura. Selain membangun jalan baru, Kementerian PUPR juga terus merawat kondisi jalan agar bisa digunakan dengan aman dan nyaman. Sebelumnya, Kementerian PUPR memperbaiki desain geometri karena kontur yang dilalui berliku dan curam.
Jalan lintas pansela juga akan berfungsi sebagai jalur alternatif pada masa angkutan lebaran. Sugiyartanto berharap keberadaan jalan lintas pansela bisa menunjang pariwisata di lintas Selatan yang memiliki destinasi unggulan. Untuk itu, keunggulan pariwisata di lintas Selatan juga perlu terus dipromosikan.