Bisnis.com, TERNATE - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Utara (Malut) menerjunkan seluruh tim pengawasan harga bahan pokok di berbagai pasar menjelang Lebaran, sejak 27 Mei hingga 4 Juni 2019.
"Disperindag bersama Tim Satgas Pangan Polda Malut terus menggelar sidak [inspeksi mendadak] dan memantau perkembangan stok dan harga sehingga tidak ada spekulan dan monopoli pasar," kata Kepala Disperindag Malut Asrul Gailea di Ternate, Selasa (4/6/2019).
ia menjelaskan saat ini ada pula tim penetrasi pasar yang berjumlah 240 personel bertugas mengawal harga kebutuhan pokok dan melaporkan temuan-temuan di lapangan yang berpotensi terhadap peningkatan harga, aksi spekulan, serta penimbunan menjelang Lebaran 2019.
Bahkan, kata dia, tim penetrasi dari Kemendag itu menyampaikan laporan bahwa stok berbagai kebutuhan pokok di Kota Ternate mencukupi hingga Lebaran, terutama beras dengan stok untuk lima bulan ke depan, sedangkan berdasarkan pantauan, harga relatif stabil.
"Kami ingatkan kepada para pedagang dan distributor untuk tidak menjual bahan kebutuhan pokok melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi) dan mengajak mereka untuk menjaga harga berbagai kebutuhan pokok tetap stabil jelang Lebaran," ujarnya.
Ia mengharapkan harga kebutuhan pokok tetap stabil, khususnya produk hortikultura, seperti bawang dan cabai.
Kalau pedagang bisa mendapatkan pasokan barang dengan harga murah, kata dia, mereka menjual ke konsumen seharusnya dengan harga yang terjangkau.
Terkait dengan beras, Perum Bulog Divre Ternate menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok, terutama menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah.
Kepala Seksi Logistik Perum Bulog Divre Ternate Suhardi ketika dikonfirmasi dalam kesempatan terpisah, menyatakan stok beras di Bulog setempat yang 1.400 ton mencukupi kebutuhan untuk pasokan dua bulan ke depan.
Dia mengatakan saat ini telah masuk stok beras 2.000 ke Bulog Ternate dan 1.000 ton untuk Bulog Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
Selain itu, gula pasir 48 ton telah tersedia di gudang, sedangkan minyak goreng 38.000 liter, sehingga seluruh kebutuhan pangan di Malut tetap tersedia dengan aman.