Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mal di Pinggir Kota Ramai Pengunjung saat Jakarta Siaga 1

Banyak masyarakat yang tidak berangkat ke kantor dan mengisi waktu dengan berkunjung ke mal sekitar atau dekat dengan rumah masing-masing.
Ratusan pengendara motor mengenakan pakaian serba putih, sorban, dan peci berwarna putih mengitari Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (22/5/2019). JIBI/Bisnis/Lalau Rahardian
Ratusan pengendara motor mengenakan pakaian serba putih, sorban, dan peci berwarna putih mengitari Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (22/5/2019). JIBI/Bisnis/Lalau Rahardian

Bisnis.com, JAKARTA — Status siaga 1 di DKI Jakarta membuat pusat perbelanjaan yang berada di dekat lokasi demonstrasi dan kerusuhan terpaksa tutup lebih awal. Namun, mal yang berada di lokasi lain justru ramai dengan pengunjung.

Sekjen Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja menuturkan status siaga 1 yang diberikan dan kondisi Jakarta yang kurang kondusif ini pasti berdampak pada pengunjung yang berada di daerah aksi atau Jakarta Pusat yang sangat sedikit. 

"Untuk yang di luar area itu, pengunjungnya berkurang tidak seperti biasanya," ujarnya. 

Namun untuk pusat perbelanjaan di berada di sekitar Jakarta, ada peningkatan jumlah pengunjung karena banyak masyarakat yang hanya melakukan aktivitas di rumah saja dan banyak di antaranya yang mengisi waktu dengan berkunjung ke mal sekitar atau dekat dengan rumah masing-masing. 

Adapun, untuk kerugian di pusat perbalanjaan yang tutup maupun yang tetap buka pun bermacam-macam. Rerata dalam sehari, penjualan tiap mal sekitar Rp10 miliar hingga Rp20 miliar. 

"Beda-beda ya kerugiannya masih belum tahu," ucap Alphonsus. 

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menuturkan beberapa pusat perbelanjaan yang dekat dengan aksi memilih untuk tutup lebih cepat. 

"Para tenant seperti Plaza Indonesia sudah diminta tutup pada pukul 14.00 WIB tadi. Memang mal di pinggiran ramai yang di pusat kota sepi," tuturnya.

Menurutnya, hal ini membuat omzet di pusat perbelanjaan belum menunjukkan peningkatan padahal sudah memasuki momentum belanja Lebaran. Dia menyangkan situasi di Ibu Kota yang berdampak negatif pada industri ritel yang padat tenaga kerja. "Beda-beda ya kerugiannya tiap tenant," katanya.

Dia berharap agar semua pihak segera kembali bersatu membangun bangsa ini dan ciptakan kestabilan dan keamanan. Terlebih, momentum lebaran untuk saling silatuhrami dan bermaaf-maafan

Untuk meningkatkan penjualan ke depan, pihaknya segera bikin promosi yang terdekat ulang tahun Indonesia adakan Hari Belanja Diskon Indonesia dan juga Happy Birthday Indonesia untuk mempersatukan bangsa dan memberikan info ke dunia luar indonesia aman. 

"Kami berharap situasi kembali aman terkendali dan kondusif," ujar Budihardjo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper