Bisnis.com, JAKARTA -- Minat investor asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia kian meninggi, terutama di jalan tol. Perusahaan asal China disebut bakal meneken kesepakatan investasi sebesar Rp23 triliun dengan salah satu perusahaan jalan tol di Indonesia.
Hal itu diungkapkan CEO PINA Ekoputro Adijayanto saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (21/5/2019). Dia mengatakan China Communications Construction Company Ltd (CCCC) akan mengambil alih saham di badan usaha jalan tol (BUJT) sekaligus bertindak sebagai kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction).
Dia menambahkan, CCCC berminat untuk berpartisipasi di beberapa proyek jalan tol sekaligus (bundling), baik yang sudah beroperasi maupun proyek dalam kontstruksi. Kendati tidak menyebut proyek jalan tol secara spesifik, Eko mengungkapkan hanya PT Jasa Marga Tbk. dan PT Waskita Toll Road (WTR) yang punya potensi untuk menjalin kesepakatan dengan CCCC.
"Targetnya semester kedua ini mereka masuk ya, setelah proses due dilligent [uji tuntas]. Mereka senang untuk masuk bundling karena pekerjaan [konstruksi] akan ada terus menerus," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), saat ini ada 56 jalan tol yang beroperasi dengan panjang 1.744 kilometer. Selain itu, dalam periode Juni-Desember 2019, ada 19 ruas jalan tol sepanjang 595,69 kilometer yang dijadwalkan beroperasi.
Untuk diketahui, PINA merupakan unit di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertugas untuk memfasilitasi pembiayaan infrastruktur dari non anggaran. PINA ditugaskan untuk menggaet investor dan institusi pemilik dana jangka panjang untuk berpartisipasi dalam pembangunan proyek-proyek di tanah air lewat beragam skema pembiayaan kreatif.
Baca Juga
Pada 2018, PINA mencetak fasilitasi proyek infrastruktur senilai US$3,3 miliar dari beragam sektor, mulai dari jalan tol, bandar udara, hingga pembangkit listrik energi terbarukan. Eko menyebut, tahun ini PINA membidik fasilitas pembiayaan infrastrutkur sebesar US$6 miliar atau hampir dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu.
Menurut Eko, PINA tengah menawarkan 29 proyek infrastruktur kepada calon investor. Proyek itu terdiri dari baragam sektor seperti jalan tol, telekomunikasi, perkeretaapian, penerbangan, pembangkit listrik, hingga industri pertahanan.