Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIngkat Sewa Kondominium di Singapura Meningkat

Meningkatnya harga sewa di CCR dapat dikaitkan dengan terbatasnya pasokan rumah mewah yang selesai dan pembongkaran situs penjualan kolektif untuk memberi jalan bagi dibangunnya rumah baru.
Deretan properti mewah di Singapura/Reuters
Deretan properti mewah di Singapura/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Permintaan sewa kondominium di Singapura diperkirakan akan tetap kuat karena semakin banyak ekspatriat memperbarui atau menandatangani kontrak.

Berdasarkan Business Review Singapura, tingkat sewa kondominium di Singapura naik 2,4 persen year on year  dan 0,6 persen month to month, dengan Core Central Region (CCR) mencatat kenaikan tertinggi 2,8 persen. Disisi lain pertumbuhan sewa di Luar Wilayah Tengah (OCR) dan Sisa Wilayah Tengah (RCR) masing-masing naik 2,0 persen dan 2,3 persen.

Kepala penelitian dan konsultasi OrangeTee & Tie Christine Sun mengungkapkan bahwa harga sewa telah meningkat sejak Oktober tahun lalu dan telah tumbuh 3,8 persen dari Oktober hingga April tahun ini.

"Meningkatnya harga sewa di CCR dapat dikaitkan dengan terbatasnya pasokan rumah mewah yang selesai dan pembongkaran situs penjualan kolektif untuk memberi jalan bagi rumah baru," tuturnya dikutip dari Porpertyguru Singapura Minggu (19/5/2019).

Volume sewa turun 3,6 persen year on year di bulan April karena sewa perlahan-lahan meningkat, dengan sekitar 4.790 unit disewa dibandingkan dengan 5.157 unit yang disewa setahun yang lalu. Berdasarkan survei, volume sewa turun lima persen dari 5.299 unit yang disewakan pada bulan Maret.

Meskipun demikian, Sun mengatakan bahwa permintaan sewa diperkirakan akan tetap kuat karena kuartal kedua dan ketiga melihat lebih banyak ekspatriat memperbarui atau menandatangani kontrak.

Dia juga mengamati bahwa akhir-akhir ini, ada peningkatan dalam jumlah penyewa yang berasal dari industri keuangan, medis, TI dan MICE, termasuk pekerja di perusahaan fintech, perusahaan farmasi, startup teknologi, hotel dan kapal pesiar.

Di sisi lain, sewa HDB naik 0,3 persen tahun ke tahun di bulan April, yang turun 15,1 persen dibandingkan Agustus 2013. Persewaan HDB di perkebunan dewasa tumbuh sebesar 0,6 persen, sementara untuk perkebunan non-dewasa menurun sebesar 0,1 persen tahun-ke-tahun.

Sementara itu, volume sewa HDB turun 11,4 persen tahun-ke-tahun, dengan sekitar 2.006 unit disewa pada bulan April dibandingkan dengan 2.264 pada tahun 2018.

"Meningkatnya pasokan flat HDB yang mencapai periode pendudukan lima tahun mereka dapat menempatkan beberapa tekanan ke bawah pada harga sewa HDB," kata Sun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Putri Salsabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper