Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan strategi untuk membenahi defisit transaksi berjalan. Strategi itu dimuat dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan, dalam lima tahun ke depan pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada upaya memperbaiki transaksi berjalan.
"Itu sudah akan tergambar dalam RPJMN 2020-2024," kata Bambang, Kamis (09/05/2019). Dia melihat ada tiga komponen yang menjadi penyebab defisit transaksi berjalan.
Baca Juga
Pertama, neraca dagang yang terkadang defisit atau surplus terlalu kecil. "Ini harus ada upaya untuk mendorong ekspor."
Kedua, pemerintah harus memperhatikan adanya beberapa jenis jasa yang masih defisit, misalnya jasa pengangkutan kapal atau freight. Ketiga, kurangnya potensi jasa untuk mendatangkan devisa, khususnya sektor pariwisata.
"Pariwisata harus digenjot, ekspor didorong dengan diversifikasi yang lebih baik. Tidak hanya ketergantungan komoditas sumber daya alam, juga produk dari manufaktur terutama," ujar Bambang.