Bisnis.com, PALEMBANG - Kepenatan di jalan lintas Sumatra barangkali segera berakhir, setidaknya di Sumatra bagian Selatan. Jalan tol sepanjang lebih dari 300 kilometer bakal segera tersambung, memberikan pengalaman waktu tempuh yang belum pernah ada sebelumnya.
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra menjajal empat ruas tol di Lampung dan Sumatra Selatan ; dua sudah beroperasi dan dua lagi masih dalam tahap konstruksi.
Keempat ruas itu yakni Bakahueni-Terbanggi Besar (140,9 kilomter), Terbanggi Besar-Pematang Panggang (112 kilometer), Pematang Panggang-Kayu Agung (87 kilometer), dan Palembang Indralaya (22 kilometer).
Di ruas yang beroperasi, tim melintas di jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Dengan kecepatan rata-rata 120 km per jam, jarak 140 kilometer ditempuh 90 menit. Kondisi jalan terbilang mulus meski perkerasan jalan tol menggunakan beton atau rigid.
Secara umum, jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar minim tikungan sehingga waspada apabila mengalami kelelahan. Dengan jarak 140,9 kilometer, belum ada tempat peristirahatan dan pelayanan (TIP) atau rest area. Oleh karena itu, pengguna jalan tol perlu mempersiapkan bahan bakar yang cukup untuk melintas di jalan tol ini.
Pengelola jalan tol sedang membangun 3 TIP di KM 33, KM 87, dan KM 116 untuk melayani pengguna jalan tol pada masa angkutan Lebaran 2019. Secara keseluruhan, pengelola akan membangun 12 TIP di sepanjang jalur tol.
Meski sudah beroperasi, pengelola jalan tol belum mengutip tarif tol kepada pelintas. Pengelola masih melakukan sosialisasi tarif yang sudah ditetapkan sebesar Rp112.500 hingga Rp242.500 untuk lima golongan kendaraan. Perlu diketahui, transaksi tol hanya bisa menggunakan kartu uang elektronik.
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar berlanjut ke ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang dan Pematang Panggang-Kayu Agung sejauh hampir 200 kilometer. Jalan tol yang memebelah empat kabupaten, yaitu Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, dan Ogan Ilir.
Dua ruas ini masih dalam tahap konstruksi. Saat angkutan lebaran nanti, jalan tol bisa digunakan secara terbatas mulai pulul 06.00 sampai dengan 18.00. Kontraktor masih mengejar sisa-sisa pekerjaan yang belum rampung mulai dari pekerjaan struktur hingga pemasangan marka dan rambu.
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra memakan waktu tempuh 4 jam untuk melintas di ruas ini. Kendaraan tidak bisa melaju di atas 100 kilometer per jam karena belum seluruh jalan tol dilakukan perkerasan. Selain itu, pembangunan jembatan di Sungai Sodong, Mesuji juga belum rampung.
Namun, saat konstruksi rampung, dua ruas jalan tol ini bisa ditempuh dalam waktu 120 menit atau 2 jam. Walhasil, Bakauheni-Agung bisa ditempuh dalam waktu 3,5 jam hingga 4 jam, tergantung kecepatan kendaraan.
Dari Kayu Agung, tim memilih melintas jalur lintas Sumatra. Di jalan nasional ini, angkutan truk sarat muatan mengular di beberapa titik. Kondisi jalan di beberapa titik juga tidak mantap dan banyak lubang sehingga menghambat perjalanan.
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di Palembang dari Kayu Agung yang berjarak 75 kilometer. Secara keseluruhan, waktu yang ditempuh dari Bakauheni menuju Palembang mencapai 7,5 jam, jauh lebih cepat dibandingkan dengan melalui jalan lintas Sumatra selama 12 jam.