Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) merencanakan pembangunan terowongan di ruas Bengkulu-Lubuk Linggau pada 2021. Terowongan ini akan menjadi salah satu yang terpanjang di Indonesia.
Project Manager Hutama Karya Hasan Turcahyo mengatakan terowongan akan dibangun kembar (twin tunnel) sepanjang 7 kilometer. Biaya pembangunan terowongan diestimasi sebesar Rp500 miliar per kilometer sehingga untuk 7 kilometer membutuhkan biaya Rp3,5 triliun.
"Ini ada di seksi dari Bengkulu ke Taba Penanjung. Kami ingin biaya pembangunanya lebih murah dari Cisumdawu [tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan]," jelasnya kepada Kamis (2/5/2019).
Baca Juga
Secara keseluruhan, ruas tol Bengkulu-Lubuk Linggau bakal dibangun sepanjang 95,8 kilometer. Ruas ini terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 kilometer, Kepahiang-Taba Penanjung (23,7 kilometer), dan Lubuk Linggau-Kepahiang (54,5 kilometer).
HK telah menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan Kementerian Pekerjaan Umum& Perumahan (PUPR) pada 15 Maret 2019 lalu di Bengkulu. Perseroan mendapatkan hak pengusahaan jalan tol selama 40 tahun.
Secara keseluruhan, jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau diestimasi menelan iaya sebesar Rp33,13 triliun. Jalan tol diharapkan bisa membuka isolasi Provinsi Bengkulu sehingga mempercepat pembangunan di provinsi yang pernah dijajah oleh Inggris tersebut.