Bisnis.com, JAKARTA -- Bulog mengungkapkan belum bisa merealisasikan impor 100.000 ton bawang putih karena ada seorang menteri yang menghalangi pelaksanaannya.
Dilansir dari Antara, Minggu (28/4/2019), Direktur Utama Bulog Budi Waseso menerangkan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian telah menugaskan perusahaan pelat merah itu untuk mengimpor 100.000 ton bawang putih untuk menjaga pasokan di pasar menjelang Ramadan.
"Bulog diperintahkan menyediakan stok bawang putih dan itu sudah diputuskan di Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian. Tetapi, ada salah satu menteri yang cara berpikirnya berbeda," paparnya di sela-sela perayaan ulang tahun ke-52 Bulog di Jakarta, Sabtu (27/4) malam.
Oleh karena itu, rencana impor pun belum bisa direalisasikan. Namun, Buwas, panggilan akrabnya, tidak menyebutkan menteri yang dimaksud.
"Perintah kan sudah ada tetapi dibatalkan sepihak, ya tanya yang membatalkan," imbuhnya.
Buwas melanjutkan hal ini juga membuat harga bawang putih di pasar naik karena permintaan yang tinggi tidak bisa diiringi oleh pasokan yang mencukupi.
"Saya tidak tahu karena apa bisa batal. Sampai hari ini kasihan kan masyarakat, akibatnya jadi seperti itu. Sekarang ancamannya harga bawang putih meningkat dan itu yang memicu inflasi karena kebutuhan bawang putih," tuturnya.
Saat ini, harga bawang putih di pasaran disebut mencapai Rp60.000 per kilogram (kg), jauh di atas harga normal yang diklaim sebesar Rp25.000 per kg.