Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

629 unit Risha Sudah Rampung di Sulteng

Kepala Satgas PB Kementrian PUPR Sulawesi Tengah Arie Setiadi Moerwanto menyatakan bahwa 95 persen Risha sudah terbangun di daerah itu.
Dua orang anak korban gempa melintas di depan kompleks Hunian Sementara (Huntara) di Desa Baliase, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Dua orang anak korban gempa melintas di depan kompleks Hunian Sementara (Huntara) di Desa Baliase, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Satgas PB Kementrian PUPR Sulawesi Tengah Arie Setiadi Moerwanto saat memaparkan progres pembangunan hunian sementara dan hunian tetap di Sulawesi Tengah pasca gempa pada 28 September tahun lalu menyatakan bahwa 95 persen Risha sudah terbangun.

Arie menyebutkan bahwa hunian sementara ini dibangun dengan desain Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang disiapkan sebanyak 699 unit di 72 lokasi yang tersebar di kabupaten kota Palu, Sigi, serta Donggala.

"Hingga saat ini, sudah ada 629 unit yang telah rampung dibangun atau 95,14 persen dari rencana awal layak huni. Target kami pada tanggal 24 April sudah rampung semua," ujarnya saat pemaparan progres di Media center kementerian PUPR.

Berdasarkan data yang diterima oleh Bisnis.com, lokasi Huntara yang saat ini telah memperoleh air bersih dan aliran listrik di Palu adalah sebanyak 285 unit rumah dengan total 185 penghuni.

sementara, lokasi Huntara di kabupaten atau kota Sigi yang telah mendapatkan air bersih serta listrik sebanyak 187 unit rumah dari 195 total unit dengan 83 penghuni.

Adapun dari 21 Lokasi yang tersebar di Donggala, terdapat 90 unit yang telah mendapatkan aliran listrik dari 153 total unit dengan 85 jumlah penghuni.

Arie menyebutkan progres fisik yang telah dicanangkan sejak awal hingga saat ini sudah mencapai 98,17 persen untuk pembangunan huntara di Palu, 95,71 persen untuk pembangunan huntara di Sigi serta 91,55 persen untuk pembangunan huntara di Donggala.

Konsep bangunan hunian Risha menjadi salah satu pilihan yang berpotensial dan cocok untuk wilayah lahan yang sering dilanda gempa. Ketahanan gempa yang diklaim tahan hingga magnitudo 8 dan memiliki keandalan terhadap beban gempa sampai dengan zonasi 6 atau daerah berisiko gempa paling tinggi di Indonesia menjadi sorotan keunggulan Risha.

Tidak seperti pembangunan rumah konvensional, pondasi bangunan Risha tidak begitu dalam ke tanah hanya di titik kolomnya sehingga pembebanan melalui kolom dan pengikatnya bisa diganti menggunakan angkur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Putri Salsabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper