Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Presiden Jokowi, Asosiasi Petani Tebu Minta Pusat Penelitian Gula Diaktifkan

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meminta Presiden Jokowi mengaktifkan pusat penelitian gula di Pasuruan, Jawa Timur.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berdialog dengan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP APTRI) saat pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berdialog dengan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPP APTRI) saat pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meminta Presiden Joko Widodo mengaktifkan kembali pusat penelitian gula di Pasuruan, Jawa Timur.

"Saya katakan kepada Presiden, kita punya pusat penelitian gula Indonesia, tertua di dunia yang punya bank bibit hampir 5.000 plasma nutfah di Pasuruan, Jatim agar dihidupkan kembali," kata Ketua Dewan Pembina APTRI Arum Sabil di Istana Negara, Selasa (5/3/2019).

Menurutnya, pemerintah harus memprioritaskan agenda penelitian guna meningkatkan inovasi dan kualitas gula di Tanah Air, di samping revitalisasi pabrik gula dan tanaman tebu.

Hingga saat ini, Arum mengungkapkan peneliti masih disibukkan dengan urusan kesejahteraan ekonomi sehingga persoalan penelitian menjadi terabaikan.

"Sekarang para peneliti tidak fokus pada penelitian, karena dia masih sibuk dengan masalah ekonomi karena kesejahteraan tidak dipikirkan," ujarnya.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mencatat rasio belanja penelitian dan pengembangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah sebesar 0,25% atau setara dengan Rp30,8 triliun. 

Berdasarkan hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2016, rasio belanja penelitian dan pengembangan (litbang) terhadap PDB adalah sekitar 0,08% pada 2013-2014 dan naik menjadi 0,25% pada 2016—2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper