Bisnis.com, JAKARTA – Pasok apartemen di Surabaya dalam empat tahun ke depan diperkirakan naik hingga 90% dari jumlah pasok saat ini kendati sektor properti masih dalam tekanan.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto memprediksikan, tahun ini akan ada tambahan 31.471 unit apartemen dalam empat tahun mendatang. Jumlah tersebut mencapai 90% dari pasok yang ada saat ini.
Adapun, dari keseluruhan tambahan unit tersebut, pada 2019 akan ada tambahan 19.598 unit, 2020 bertambah 5.280 unit, 2021 bertambah 4.127 unit, dan 2022 bertambah 2.466 unit.
Selanjutnya, Ferry menegaskan bahwa tahun ini tidak akan ada banyak perbaikan dari sisi permintaan dan kenaikan harga apartemen di Surabaya. Meskipun sudah diberikan stimulus oleh pemerintah, pada 2018 jumlah permintaan tidak mencatatkan kenaikan.
“Dengan kondisi permintaan yang melemah, kebanyakan pengembang masih akan berfokus pada upaya mempertahankan penjualan proyek-proyek yang sudah ada di tengah pasar yang terus tertekan belakangan ini,” ungkap Ferry beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, pengembang harus memanfaatkan proyek yang menarik dan bernilai misalnya dengan lokasi yang bagus, berkonsep, dan memiliki target pasar yang jelas. Hal itu menjadi poin penting bagi penjualan.
Baca Juga
“Ke depan, tren kenaikan suku bunga dan pelemahan rupiah di hadapan dolar AS dan ketidakpastian politik menuju pemilihan umum membuat peminatan terhadap sektor properti menurun, terutama bagi para investor. Dari kondisi itu, pengembang akan berfokus mengembangkan produk untuk pembeli yang mencari rumah pertama,” lanjutnya.
Ferry menuturkan, pihaknya tetap konservatif akan sektor properti melihat kondisi menuju pemilihan umum yang menahan peminatan dari para investor.
“Kami memperkirakan rata-rata tingkat permintaannya akan mencapai 81-82% hingga akhir 2019. Permintaan juga akan membaik hingga 83% - 85% pada 2020 – 2021 karena pasar akan mulai lebih percaya diri setelah kabinet pemerintahan ditetapkan,” paparnya.
Colliers International juga memprediksikan tingkat sewa apartemen baru akan kembali stabil pada pertengahan 2019 dan naik 2% - 3% per tahun pada 2020 – 2021 di tengah semakin ketatnya kompetisi dengan hotel dan apartemen strata-title.
Kemudian, harga apartemen juga diprediksi tetap flat pada 2019, karena sentimen pembeli masih akan melemah.
“Kami memperkirakan akan ada kenaikan harga sekitar 2%pada 2019 dan merangkak secara bertahap 3% - 4% per tahun pada 2020 dan 2021,” kata Ferry.