Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Mantapkan Langkah Bisnis Rintisan

Kementerian Perindustrian terus memantapkan strategi untuk menyongsong industri 4.0. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah gencar mendorong pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi, dengan dukungan insentif pemodalan serta fasilitasi sarana dan prasarana.
Ilustrasi logo revolusi industri 4.0./Reuters-Wolfgang Rattay
Ilustrasi logo revolusi industri 4.0./Reuters-Wolfgang Rattay

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus memantapkan strategi untuk menyongsong industri 4.0. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah gencar mendorong pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi, dengan dukungan insentif pemodalan serta fasilitasi sarana dan prasarana.

“Hal ini dilakukan melalui suatu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, civitas akademika dan wirausahawan start-up,” ucap Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (29/1/2019).

Di dalam kegiatan yang mengusung tema "Mempersiapkan Sumberdaya yang Kompetitif dalam EraIndustri 4.0" tersebut, Haris menuturkan, pengembangan inkubasi bisnis start-up berbasis teknologi merupakan salah satu program unggulan Kemenperin. Dalam program inkubasi start-up ini ide-ide bisnis berbasis teknologi diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar.

Targetnya adalah untuk mengenjot wirausaha di Indonesia hingga 4 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. “Untuk program ini kami sudah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kami juga membuka peluang untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya,” tutur Haris.

Kemenperin menargetkan, hingga akhir tahun 2020, dapat menghasilkan 20.000 wirausaha baru. Karenanya, berbagai program dilakukan guna mendorong pertumbuhan wirausaha baru, salah satunya inkubator bisnis kreatif, terutama yang berbasis teknologi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper