Bisnis.com, JAKARTA – Menantu Presiden Joko Widodo, M. Bobby Afif Nasution ikut terjun dalam pembangunan rumah bersubsidi di Sukabumi. Pengembang lain menilai itu merupakan hal baik dan tidak ada sangkut paut dengan penggunaan uang negara.
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata mengatakan bahwa tidak perlu mempermasalahkan kehadiran Bobby di dunia properti, pasalnya Bobby sudah terjun di dunia properti sejak lama, bahkan saat masih di Medan.
“Dia [Bobby] itu sekarang di REI menjabat menjadi Wakil Sekretaris Jenderal [Wasekjen] Bidang Perizinan dan sudah lama terjun di dunia properti, tidak ada hubungannya dengan dia menantu presiden atau bukan,” katanya usai konferensi pers REI di Jakarta, Rabu (24/1).
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida pun membenarkan dan mengatakan bahwa proyek yang dilakukan perusahaan pengembang milik Bobby di Sukabumi merupakan hal yang bagus dan bisa ikut membantu menjalankan program pemerintah.
“Itu sangat bagus, karena industri properti itu tidak berkaitan dengan memakai uang negara ya, supaya masyarakat juga tahu bahwa semua pembangunan ini dilakukan secara benar dan profesional dan yang dia [Bobby] lakukan itu benar bisnis swasta murni dan membantu rakyat kecil,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (24/1).
Menurutnya, sekarang memang semakin banyak yang memang berminat untuk terjun ke sektor perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena meskipun keuntungannya kecil, akan tetapi perputaran investasinya cepat dan mudah.
“Minat pengembang makin besar, meskipun merginnya kecil kalau rumah subsidi, mepet lah, tapi marketingnya ngga perlu repot-repot, jadi walaupun untungnya kecil tapi perputarannya cepat. Jadi minatnya besar. Dari REI itu sebagian besar 80% pengembang rumah subsidi,” tegasnya.
Totok menambahkan, secara proyeksi pasar, backlog yang ada masih cukup besar, terlebih sekarang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mengeluarkan KPBU.
“KPBU itu bisa menjadi akses jalan masuknya bagi pembangunan rumah untuk MBR, jadi kerjasama pemerintah dengan badan usaha. Jalan masuk maksudnya pembangunannya dibantu supaya rumah MBR itu nggak jadi rumah mewah,” tambah Totok.