Bisnis.com, JAKARTA — Besaran gaji riil di Indonesia sepanjang tahun ini diproyeksikan naik sebesar 3,7% atau lebih tinggi dari rerata kenaikan tahun lalu sebesar 3,4%.
Berdasarkan riset firma konsultan global, Korn Ferry, pada awalnya rerata gaji di Indonesia pada 2019 ditaksir naik 7,8% dari tahun lalu.
Namun, setelah memperhitungkan tingkat pertumbuhan inflasi yang diperkirakan mencapai 4,1% tahun ini, estimasi kenaikan gaji riil di Tanah Air menjadi hanya 3,7%.
“Kenaikan gaji tersebut mencerminkan adanya optimisme di kalangan profesional bidang pengembangan sumber daya manusia [SDM] di Indonesia, walaupun masih banyak tantangan dari sisi ekonomi, sosial dan budaya,” papar Head of Product Group Korn Ferry Indonesia, Stevanus Grandy Budiawan, Rabu (23/1/2019).
Proyeksi kenaikan gaji di Indonesia tahun ini juga menjadi refleksi dari para pelaku industri yang melihat masih ada kesempatan untuk ekspansi bisnis pada 2019.
Sebaliknya, karyawan pun melihat masih ada kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka pada tahun ini.
Taksiran kenaikan gaji di Indonesia tahun ini, lanjut Stevanus, lebih tinggi bila dibandingkan dengan di Malaysia, China, dan Singapura yang masing-masing kenaikannya pada tahun ini sebesar 3,6%, 3,2% dan 3%.
Namun, pertumbuhan gaji di Indonesia pada tahun ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan India, Vietnam, dan Thailand yang kenaikannya masing-masing mencapai 5%, 4,8% dan 3,9%.
Stevanus menuturkan, rerata gaji riil di wilayah Asia diprediksi naik 5,6% atau membaik dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 5,4%.
Adapun, prediksi rerata kenaikan gaji riil di Asia tersebut telah memperhitungkan rata-rata pertumbuhan inflasi kawasan sebesar 2,6% tahun ini.
Head of Rewards and Benefits Solutions Korn Ferry Global Bob Wesselkamper berpendapat, sebagian besar wilayah di seluruh dunia diprediksi mengalami persentase kenaikan gaji riil yang lebih rendah tahun ini.
Secara global, kenaikan gaji riil diprediksi hanya mencapai 1% pada tahun ini, turun dari tahun lalu sebesar 1,5%.
“Dengan laju inflasi yang meningkat di sebagian besar wilayah di seluruh dunia, kami memprediksi adanya penurunan kenaikan gaji riil secara global,” kata Bob.
Dari sisi pelaku usaha, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menuturkan, kenaikan gaji karyawan yang bekerja di pusat perbelanjaan akan mengikuti aturan upah minimum provinsi (UMP) pada tahun ini.
“Untuk kenaikan lebih dari UMP, tergantung kemampuan finansial setiap pelaku usahanya. Pengelola pusat perbelanjaan yang membukukan kondisi keuangan lebih baik, diprediksi menaikkan gaji karyawannya hingga 10% tahun ini,” jelasnya.
Sementara itu, pengamat ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak mengatakan, besaran upah di Indonesia memang lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
“Namun, besaran upah yang tinggi ini tidak didukung dengan tingginya produktivitas yang tinggi. Inilah yang menjadi tugas utama pemerintah saat ini, yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas pekerja di Tanah Air,” ucapnya.